• News

Sepuluh Orang Tewas dalam Bentrok di Kamp Palestina di Lebanon Selatan

Yati Maulana | Selasa, 12/09/2023 20:02 WIB
Sepuluh Orang Tewas dalam Bentrok di Kamp Palestina di Lebanon Selatan Warga membawa barang-barang di kepala saat berjalan di dekat pintu masuk kamp pengungsi Palestina di Sidon, Lebanon 11 September 2023. Foto: Reuters

BEIRUT - Sepuluh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam kekerasan baru antara kelompok-kelompok yang bersaing di kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan. Seorang pejabat senior Palestina terbang ke sana pada Senin di tengah kekhawatiran pertumpahan darah bisa meluas.

Kamp Ain el-Hilweh telah diguncang oleh bentrokan antar faksi sejak akhir Juli antara gerakan arus utama Palestina Fatah dan pejuang Islam. Putaran pertama menyebabkan lebih dari selusin orang tewas.

Pertempuran kembali terjadi pada akhir pekan setelah gencatan senjata selama sebulan dan sejak itu telah menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas, menurut dua sumber Palestina di kamp tersebut. Enam dari mereka adalah militan dari Fatah dan dua lainnya adalah pejuang Islam.

Dua korban lainnya adalah warga sipil, kata sumber keamanan Lebanon dan dua sumber Palestina. Seorang tewas pada hari Sabtu ketika peluru nyasar dari bentrokan mencapai sebuah kota dekat kamp tersebut, kata sumber keamanan Lebanon.

Lima tentara Lebanon juga terluka, salah satunya kritis, ketika penembakan menghantam dua posisi mereka di pinggiran kamp pada hari Minggu, menurut pernyataan militer.

Ain el-Hilweh adalah yang terbesar dari 12 kamp pengungsi Palestina di Lebanon, menampung sekitar 80.000 dari 250.000 warga Palestina di seluruh negeri, menurut badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA). Kamp-kamp tersebut sudah ada sejak tujuh dekade sejak negara tetangga Israel didirikan pada tahun 1948.

Kekerasan yang kembali terjadi telah menimbulkan kekhawatiran baru bahwa bentrokan dapat meluas ke kota Sidon yang berdekatan.

Warga khawatir skenario serupa akan terjadi di kamp Naher al-Bared di Palestina utara, tempat tentara Lebanon melancarkan serangan gencar selama 15 minggu untuk mengusir kelompok Islam pada tahun 2007.

Seorang pejabat senior Fatah akan mendarat di Lebanon pada hari Senin dan penjabat kepala badan intelijen Keamanan Umum Lebanon akan mengadakan pertemuan darurat mengenai masalah ini.

UNRWA mengatakan kelompok bersenjata telah mengambil alih delapan sekolah mereka, sehingga memaksa badan tersebut mencari alternatif untuk menampung siswa menjelang awal tahun ajaran.

FOLLOW US