JAKARTA - Presiden Dina Boluarte dari Peru merombak enam jabatan di kabinetnya pada hari Rabu, perombakan parsial kedua dalam pemerintahannya yang berusia delapan bulan, meskipun ia tetap mempertahankan menteri yang mengawasi perekonomian utama serta portofolio energi dan pertambangan.

Boluarte menjabat pada bulan Desember setelah pendahulunya Pedro Castillo, yang pernah menjabat sebagai wakil presiden, digulingkan dan ditangkap setelah mencoba membubarkan Kongres. Penggulingan tersebut diikuti oleh protes berbulan-bulan yang menuntut pemilihan umum dini dan pengunduran diri Boluarte, yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Pergantian kabinet sering terjadi di negara penghasil tembaga terbesar kedua di dunia, yang telah memiliki enam presiden hanya dalam lima tahun. Menteri Pendidikan, Kehakiman, Transportasi, Tenaga Kerja, Produksi dan Pembangunan Agraria Peru diberhentikan.

Magnet Marquez, mantan menteri pendidikan, bentrok dengan sesama anggota parlemen di Kongres minggu ini karena penolakannya terhadap undang-undang yang menurutnya anti-meritokratis karena akan memungkinkan guru yang dipecat dapat dipekerjakan kembali.

Para menteri baru dilantik di istana pemerintah di ibu kota Lima.

Perombakan besar terakhir terjadi pada bulan April, ketika empat dari 19 menteri kabinet Peru dicopot dari jabatannya.