• Bisnis

LRT Jabodebek, Wujud Nyata Modernisasi Transportasi Publik

Budi Wiryawan | Senin, 28/08/2023 22:35 WIB
LRT Jabodebek, Wujud Nyata Modernisasi Transportasi Publik Ilustrasi LRT Jabodebek

JAKARTA - Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (LRT Jabodebek siap beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Senin (28/8) di Stasiun Cawang, Jakarta.

Peresmian LRT Jabodebek tersebut dihadiri oleh Ibu NegaraRepublik Indonesia, Iriana Joko Widodo, Ibu Wakil Negara Republik Indonesia Wury Ma’ruf Amin, beserta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ibu-Ibu OASE Kabinet Indonesia Maju, serta PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo dan jajaran stakeholders lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya mengatakan, kehadiran LRT Jabodebek menjadi wujud nyata dari modernisasi transportasi publik. Dengan penggunaan teknologi tinggi yang semakin mumpuni, diharapkan pelayanan moda transportasi publik menjadi semakin andal, selamat, aman, dan nyaman.

“Alhamdulillah ini menjadi hari yang bersejarah dan merupakan pencapaian besar pembangunan di sektor transportasi yang semakin maju. Kita juga harus bangga karena ini dikerjakan para anak bangsa,” ujar Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah bekerja sama mendukung pengerjaan proyek LRT Jabodebek, hingga akhirnya hari ini bisa diresmikan dan beroperasi dengan baik.

“Ini berkat kepemimpinan dan keberanian bapak Presiden Joko Widodo yang memberikan inspirasi besar untuk membangun transportasi publik yang ramah lingkungan, modern dan maju. Setelah kita punya MRT, lalu sekarang kita punya LRT. Sebentar lagi masyarakat akan segera menikmati layanan Kereta Cepat Jakarta – Bandung,” tutur Menhub.

LRT Jabodebek, sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain di Ibukota dan sekitarnya, yakni dengan Kereta Rel Listrik (KRL), Bus Rapid Transit/Bus Raya Terpadu (BRT) dalam hal ini Transjakarta, juga JakLingko, hingga nantinya akan berintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menhub berharap, konsep pembangunan transportasi publik di kawasan Jabodetabek yang terintegrasi satu sama lainnya, dapat menjadi contoh pengembangan di kota-kota lainnya.

LRT Terintegrasi di Jabodebek ini merupakan wujud kepedulian Presiden, Pemerintah, termasuk BUMN terhadap isu-isu kemacetan dan polusi di kawasan Jabodebek yang merupakan wilayah terpadat di Indonesia.

LRT Jabodebek akan beroperasi secara driverless atau tanpa menggunakan masinis di dalamnya. Dengan menggunakan sistem Communication based-train Control (CBTC) dengan Grade of automation(GoA) level 3, LRT Jabodebek akan beroperasi di 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Di awal beroperasi, LRT Jabodebek ditargetkan dapat mengangkut sekitar 137.000 penumpang. Kapasitas angkut atau daya tampung dalam satu rangkaian mampu mengangkut 1.308 penumpang dengan rangkaian 6 kereta pada setiap trainset/rangkaian LRT Jabodebek.

Sedangkan jam operasionalnya di jadwalkan mulai pkl. 05.00 - 23.37 WIB, yang beroperasi pada tiga lintas pelayanan yaitu dari Cawang ke Dukuh Atas, Cawang – Bekasi timur dan Cawang Cibubur.

Stasiun LRT Jabodebek juga terkoneksi dengan transportasi lain seperti Commuterline, MRT Jakarta, TransJakarta, Mikrotrans, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Trans Patriot, dan angkutan kota. Adapun panjang lintasan LRT Jabodebek adalah 42,1 KM dengan 434 perjalanan sehari yang terdiri dari 31 rangkaian dan rata-rata head way atau jarak kedatangan antar Kereta adalah 3-6 menit.

Untuk pembayaran LRT Jabodebek menerapkan sistem cashless menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) Transportasi yang sudah ada misalnya KMT, Kartu Uang Elektronik ataupun dompet digital / e-wallet.

FOLLOW US