• Info MPR

Waket MPR Terima Siswa Peraih Medali Emas Kompetisi Robot Dunia

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 23/08/2023 13:15 WIB
Waket MPR Terima Siswa Peraih Medali Emas Kompetisi Robot Dunia Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad (kanan) menerima kunjungan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Tangerang, peraih Medali Emas di ajang The 10th Anniversary International Youth Robotic Competition 2023, Daejeon, Korea Selatan. (Foto: Humas MPR)

JAKARTA – Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menerima kunjungan tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Tangerang Selatan Fawaaz Amaar Abdul Mughni, Razin Anandri Firdaus dan Muhammad Garibaldi Aziz, peraih Medali Emas di ajang ‘The 10th Anniversary International Youth Robotic Competition 2023’, Daejeon, Korea Selatan, yang digelar tanggal 4-5 Agustus 2023 lalu.

Turut hadir mendampingi para siswa, Kepala MTsN 1 Kota Tangsel Ade Zaenudin, Pembina siswa Imam Sucipto, Guru/Wali Kelas Sri Rahayu, Pembina OSIS Raynaldi Azhari dan perwakilan orang tua siswa.

Saat menemui para siswa berprestasi itu, di Ruang Rapat Pimpinan MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023), Pimpinan MPR dari Kelompok DPD Dapil Provinsi Gorontalo ini langsung secara personal mengucapkan selamat.

Fadel Muhammad berulang kali mengacungkan jempol dan menggelengkan kepala mendengar Pembina siswa Imam Sucipto memberi penjelasan seputar kompetisi robot dunia tersebut.

“Kompetitor mereka sebanyak 20 negara dan anak-anak ini mampu menyabet gold medal? Wow…Saya gembira dan bangga sekali bertemu dan bertatap muka dengan anak-anak bangsa yang mampu meraih prestasi tingkat dunia. Saya ucapkan selamat juga kepada pihak sekolah yang mampu mengantarkan siswanya meraih prestasi tinggi,” ujarnya.

Mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini memberikan pesan agar perolehan prestasi para siswa tidak hanya habis berujung sampai di sini. “Kalian jangan berhenti. Harus terus berjuang lagi terus berprestasi lagi dan lagi. Sebab, success is a journey not a destination. Sukses itu adalah perjalanan bukan sebuah tujuan,” tambahnya.

Fadel Muhammad memberikan contoh perjalanan hidupnya yang penuh dengan karya dan perjuangan dengan konsisten mengadopsi prinsip sukses itu perjalanan bukan sebuah tujuan.

“Saya alami sendiri sejak SD, SMP, SMA masuk ke ITB, terus melakukan berbagai kegiatan dan karya, ikuti berbagai kompetisi untuk menjajal prestasi yang ada, sampai kemudian menjadi pengusaha, membuka pabrik besar Bukaka Teknik, memiliki beberapa paten di bidang engineering seperti antara lain Garbarata, Crushing Plant, Asphalt Sprayer. Lalu, menjadi Gubernur di Gorontalo dua periode, menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, menjadi anggota DPR Komisi 11, menjadi senator di DPD dan sekarang dipercaya menjabat Wakil Ketua MPR RI,” paparnya.

Kepada pihak sekolah, Fadel Muhammad berharap agar perjuangan para siswa harus terus dibimbing serta terus diberi semangat. “Saya harap pihak sekolah membuat program pembinaan khusus untuk robotik ini dan gali potensi program lainnya yang bagus-bagus. Mereka adalah generasi muda harapan bangsa. Generasi berpotensi besar seperti inilah yang kita harapkan menggantikan kita nanti di masa depan,” tandasnya.

Usai pertemuan dengan Fadel Muhammad, kepada media massa Kepala MTsN 1 Kota Tangsel Ade Zaenuddin menyampaikan bahwa robotik adalah program ekskul sekolah, yang sifatnya kontinyu.

“Pesan dan harapan Bapak Fadel Muhammad sama dengan misi dan visi sekolah yakni prestasi yang terus berkesinambungan. Kita akan laksanakan terus pembinaan dan bimbingan secara kontinyu. Dan tentu, kami tentu akan mengevaluasi juga seputar lomba-lomba yang kami ikuti sebagai bahan evaluasi, dengan tujuan ke depan menjadi lebih baik dan bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, The 10th Anniversary International Youth Robotic Competition 2023 adalah kompetisi robotik tingkat dunia, dimana ketiga siswa yang tergabung dalam Tim Madtsane Robotic menjadi salah satu peserta perwakilan Indonesia.

Kejuaraan ini diikuti lebih dari seribuan peserta dari 20 negara, diantaranya Malaysia, Thailand, Taiwan, Brazil, Mexico, Algeria, Columbia, Laos, China, Israel, Mongolia, dan tuan rumah Korea. Dari Indonesia sendiri ada puluhan tim sekolah yang ikut serta, baik dari Jakarta, Malang, Probolinggo, Pasuruan, termasuk Banten.

Ada beberapa kategori pada ajang kompetisi ini, antara lain Creative Design, Save The Forest, Humanoid, Push-Push dan Sumo. Dalam kompetisi, Tim Madtsane Robotic berhasil menyita perhatian para juri serta menyabet Medali Emas di kategori Creative Design, dengan menciptakan sebuah robot yang diberi nama LEWS (Landslide Early Warning System). Yakni, sistem robot pendeteksi dini potensi terjadinya tanah longsor, dampak lanjutan dari bencana alam seperti hujan ekstrim dan gempa bumi.

FOLLOW US