• Info MPR

HNW Harap Ulama di MUI Ingatkan Umat Sukseskan Pemilu 2024

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 14/08/2023 23:14 WIB
HNW Harap Ulama di MUI Ingatkan Umat Sukseskan Pemilu 2024 Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid atau HNW (tengah) menghadiri undangan untuk Pembukaan Rakerda III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Selatan, yang digelar di Hotel Veranda, Jaksel, Senin (14/8/2023). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR H. M. Hidayat Nur Wahid atau HNW menghadiri undangan untuk Pembukaan Rakerda III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Selatan, yang digelar di Hotel Veranda, Jaksel, Senin (14/8/2023). Di acara ini, HNW juga didaulat untuk memberikan arahan dan sambutan pembukaan.

Rakerda yang mengusung tema sentral `Optimalisasi Organisasi Dalam Mengawal Akidah dan Memberdayakan Potensi Umat` ini dihadiri Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, Plt Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta KH. Risman Muchtar, Ketua MUI Jakarta Selatan KH. Ahmad Nawawi Halim, dan Anggota Badan Pelaksana Keuangan dan Manajemen Risiko BPKH Acep Riana Jayaprawira.

Dalam pandangannya di hadapan para peserta Rakerda, Pimpinan MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengungkapkan tentang peran dan kiprah para ulama dengan majelis ulamanya untuk bisa menyegarkan ingatan bahwa umat Islam mempunyai kedaulatan dan bersama para tokoh bangsa yang lain umat Islam menyelamatkan dan memerdekakan Indonesia.

“Kita segera akan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, dan kita berada di suasana menjelang Pemilu 2024, karena itu sangat penting para ulama berperan untuk mengingatkan semua pihak terkait agar Pemilu berlangsung sukses sesuai aturan konstitusi yaitu langsung umum bebas rahasia jujur dan adil. Dan agar umat tidak mensukseskan hajatan besar demokrasi ini, dengan tidak golput karena itu memubadzirkan kedaulatan yang telah diberikan oleh UUD untuk memilih wakil mereka di parlemen, maupun memilih Presiden, melalui Pemilu di tahun 2024 yang akan datang," katanya.

Sebab, lanjut HNW, dalam demokrasi, wakil rakyat dan pemimpin negara itu tidak jatuh dari langit, atau tidak jelas latarnya seperti satria piningit, tapi dipilih oleh rakyat. Dan dalam bahasa agama, rakyat adalah umat yang menentukan dengan memberikan reward dengan memilih yang memang baik, dan melakukan punishment dengan tidak memilih mereka yang trackrecordnya tidak baik. Ini yang perlu terus dicerahkan oleh para ulama di MUI. Karena umat yang adalah rakyat mendengarkan arahan para pimpinan termasuk juga para ulama yang adalah tokoh-tokoh agama.

Dalam beragam survei disebutkan bahwa para tokoh masyarakat termasuk para ulama adalah pihak yang paling dirujuk oleh umat atau warga untuk menunjukkan pilihan mereka saat Pemilu.

Dalam paparannya pada acara yang juga membahas soal haji itu, HNW menegaskan para jamaah haji adalah ujung tombak yang sangat baik untuk mendukung hadirnya umat yang berkualitas, sehingga para ulama penting untuk membantu agar haji mereka yang benar-benar terjaga kemabrurannya, dan kemudian kemabruran itu ditularkan kepada umat, supaya dengan demikian bisa menghadirkan keshalehan sosial yang dipentingkan bagi terwujudnya keadilan bagi seluruh umat, rakyat dan bangsa dan negara kita.

"Menjadi sangat penting peran MUI untuk berperan maksimal menjaga haji mereka agar terus mabrur. Supaya bisa menghadirkan masyarakat yang utama yaitu khairul ummah, dengan melaksanakan visi amar maruf nahi munkar, dan menghadirkan keimanan kepada Allah, dan tentu dalam konteks ke-mabrur-an itu, jamaah haji bisa menjadi ujung tombak untuk melaksanakan pemberdayaan umat, ekonomi umat, dan ukhuwah di antara umat, karena jamaah haji selama di tanah suci Mekah maupun Madinah, sudah terbiasa bertemu dengan umat dari seluruh dunia, dengan cara beragama Islam yang beragam, para jemaah haji itu terbiasa dengan suasana toleransi dan ber-ukhuwah itu," kata anggota Komisi VIII DPR RI ini.

"Kalau jamaah pulang ke Indonesia dan menyebarkan suasana dan pengalaman ukhuwah ini, tentu akan sangat bermanfaat bagi kerukunan dan persatuan umat, melalui kuatnya faham toleransi dan moderasi. Dan yang bisa membimbing mereka adalah para ulama kita, apalagi yang terhimpun dalam organisasi seperti MUI. Ketika mereka berangkat dibimbing para ulama, sesudah pulang juga tetap dibimbing para Ulama. Sehingga kita bisa berharap ke-mabruran hajinya, membawa kemashlhatan bagi Umat, sehingga bisa berperan hadirkan kesertaan serta kuatkan persaudaraan, jauh dari pecah belah dan fitnah, selama dan sesudah mereka mengikuti Pemilu 2024," pungkasnya.

FOLLOW US