• News

Rusia Klaim Gagalkan Serangan Roket Ukraina di Jembatan Krimea, Jatuhkan 20 Drone

Yati Maulana | Minggu, 13/08/2023 06:06 WIB
Rusia Klaim Gagalkan Serangan Roket Ukraina di Jembatan Krimea, Jatuhkan 20 Drone Pemandangan melalui jendela kereta menunjukkan bagian jalan yang terbelah dan miring di Jembatan Krimea, 17 Juli 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa Ukraina telah gagal mencoba menyerang Jembatan Krimea melintasi Selat Kerch dengan roket S-200, tetapi tidak ada kerusakan atau korban yang ditimbulkan.

Jembatan sepanjang 12 mil (19 km), yang menghubungkan Krimea yang dicaplok Rusia ke Rusia, telah berulang kali diserang oleh pasukan Ukraina sejak Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

"Rudal Ukraina terdeteksi tepat waktu dan dicegat di udara oleh sistem pertahanan udara Rusia. Tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan yang diposting sebelumnya di aplikasi pesan Telegram, gubernur Krimea yang dipasang Rusia, Sergei Aksyonov, mengatakan dua roket telah ditembak jatuh oleh pertahanan anti-pesawat di dekat jembatan. Dia juga mengatakan jembatan itu tidak rusak.

Rekaman yang beredar di media sosial Rusia pada hari Sabtu tampaknya menunjukkan jembatan itu diselimuti asap. Reuters tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut. Kantor berita Interfax melaporkan bahwa jembatan itu ditutup sebentar untuk lalu lintas tetapi kemudian dibuka kembali.

Secara terpisah, pasukan Rusia menghancurkan 20 drone Ukraina yang diluncurkan ke Semenanjung Krimea pada Sabtu pagi, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan akibat serangan pesawat tak berawak itu, kata kementerian itu di Telegram. Dikatakan 14 drone dihancurkan oleh sistem pertahanan udara dan enam dihancurkan oleh peperangan elektronik.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Belum jelas apa yang ditargetkan dalam serangan yang dilaporkan di semenanjung Laut Hitam, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.

Serangan drone di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina dan jauh di dalam Rusia telah meningkat sejak drone dihancurkan di atas Kremlin pada awal Mei.

Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu tetapi mengatakan menghancurkan infrastruktur militer Rusia sangat penting untuk serangan balasan Kyiv.

Jembatan Krimea rusak parah Oktober lalu dalam ledakan kuat yang menurut pejabat Rusia disebabkan oleh sebuah truk yang meledak saat melintasi jembatan, menewaskan tiga orang.

Badan intelijen domestik SBU Ukraina kemudian mengaku bertanggung jawab atas operasi sabotase tersebut.

Jembatan, yang merupakan satu-satunya penghubung langsung antara jaringan transportasi Rusia dan semenanjung itu, adalah proyek unggulan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang membukanya untuk lalu lintas jalan raya dengan kemeriahan dengan mengendarai truk menyeberang pada tahun 2018.

FOLLOW US