JAKARTA - Pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia di Ukraina kembali kehilangan koneksi ke saluran listrik eksternal terakhir yang tersisa dalam semalam dan dialihkan ke saluran cadangan, kata perusahaan pembangkit listrik milik negara Energoatom, Kamis.

Energoatom mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa berada di ambang pemadaman karena jalur cadangan memiliki kurang dari setengah kapasitas daya dari jalur listrik utama.

"Rezim seperti itu sulit untuk pabrik reaktor, durasinya dibatasi oleh desain proyek dan dapat mengakibatkan kegagalan peralatan utama unit energi," kata Energoatom di Telegram.

Pabrik Zaporizhzhia dengan enam reaktornya telah dikendalikan oleh militer Rusia sejak awal invasi Moskow pada Februari 2022.

Itu telah menjadi salah satu titik fokus konflik, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan karena melakukan penembakan di sekitar lokasi. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mencoba untuk membuat mekanisme keselamatan untuk mencegah kecelakaan.

Tak satu pun dari enam reaktor pembangkit itu menghasilkan listrik.

Secara terpisah, administrasi stasiun yang dipasang di Rusia mengatakan reaktor Nomor 4 telah dipindahkan dari keadaan "panas" ke "dingin" karena tanda-tanda kebocoran uap.

Salah satu dari enam reaktor harus dalam keadaan "hot shutdown" untuk menghasilkan uap untuk kebutuhan pabrik itu sendiri.

"Petugas pabrik menemukan tanda-tanda kebocoran di bagian pipa pembangkit uap No. 3," kata administrasi di Telegram. "Untuk memenuhi kebutuhan tambahan uap PLTN Zaporizhzhia, pemindahan unit daya No. 6 ke status `shutdown panas` sedang dipertimbangkan."