• News

Tuding Presiden Belarusia Curang dalam Pemilihan, Oposisi Unjuk Rasa di Warsawa

Yati Maulana | Kamis, 10/08/2023 19:05 WIB
Tuding Presiden Belarusia Curang dalam Pemilihan, Oposisi Unjuk Rasa di Warsawa Orang-orang mengikuti pawai Belarusia melalui Warsawa saat protes dugaan kecurangan pemilu, di Warsawa, Polandia, 9 Agustus 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Ratusan penentang Presiden Belarusia Alexander Lukashenko berbaris melalui ibukota Polandia Warsawa pada Rabu untuk menandai ulang tahun ketiga upaya mereka yang gagal untuk menggulingkannya dalam pemilihan yang mereka katakan curang.

Protes berlarut-larut selama berbulan-bulan setelah Lukashenko mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden 9 Agustus 2020. Negara-negara Barat mendukung tuntutan pengunjuk rasa untuk transfer kekuasaan secara damai dan menjatuhkan sanksi ekonomi ke Belarusia.

Pasukan keamanan Lukashenko menindak keras protes tersebut, memicu eksodus massal warga Belarusia, banyak dari mereka mendirikan rumah di negara tetangga Polandia.

"Ini hari yang sangat penting, tiga tahun sejak dimulainya protes kami terhadap Lukashenko, yang mencuri pemilu kami, negara kami," kata dokter Sviatlana Mishurova yang berusia 54 tahun.

"Kami ingin negara kami bebas, sehingga rakyat di negara kami bebas memilih presidennya."

Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera merah putih bersejarah Belarusia, yang sekarang menjadi simbol oposisi. Salah satunya berslogan "Untuk kebebasan kami dan milikmu".

Lukashenko telah memerintah Belarus dengan besi sejak 1994, menggunakan pasukan keamanan untuk mengintimidasi, memukuli dan memenjarakan musuhnya atau memaksa mereka melarikan diri ke luar negeri.

Penentang Lukashenko yang diasingkan bertemu di Warsawa pada hari Minggu untuk menunjukkan persatuan dan merencanakan strategi termasuk penerbitan paspor "Belarusia Baru".

Didirikan pada Agustus 2022 oleh Sviatlana Tsikhanouskaya, pemerintah pengasingan yang dideklarasikan sendiri oleh Belarus telah membuka lebih dari 20 kedutaan alternatif dan pusat informasi di luar negeri.

Sementara pihak oposisi dipersatukan oleh kemarahan mereka atas pemerintahan Lukashenko, mereka terbagi atas taktik dengan beberapa orang mengatakan sudah waktunya untuk berbuat lebih banyak untuk mengorganisir perlawanan bersenjata.

FOLLOW US