• News

Prancis Dukung Upaya Afrika Barat untuk Gagalkan Kudeta Niger

Yati Maulana | Senin, 07/08/2023 08:01 WIB
Prancis Dukung Upaya Afrika Barat untuk Gagalkan Kudeta Niger Ribuan pengunjuk rasa anti-sanksi berkumpul untuk mendukung tentara pemberontak di ibu kota Niamey, Niger 3 Agustus 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Prancis akan mendukung upaya kelompok regional Afrika Barat ECOWAS untuk menggagalkan kudeta militer di Niger, kata kementerian luar negeri Prancis pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna bertemu dengan Perdana Menteri Niger Ouhoumoudou Mahamadou dan duta besar Niger di Paris pada hari Sabtu.

Sebelumnya, Colonna mengatakan junta di Niamey memiliki waktu hingga Minggu untuk menyerahkan kembali kekuasaan, jika tidak ancaman dari negara-negara anggota Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) untuk melakukan intervensi militer harus ditanggapi "dengan sangat serius".

"Ancaman itu kredibel," katanya di radio publik Prancis.

Prancis tidak merinci apakah dukungannya akan memerlukan dukungan militer untuk intervensi ECOWAS di Niger.

Kepala pertahanan Afrika Barat telah menyusun rencana aksi militer jika kudeta Niger tidak dibatalkan pada Minggu, kata blok regional itu pada Jumat, 4 Agustus 2023. Sebelumnya, mediasi gagal dalam krisis yang mengancam keamanan regional dan telah ditarik dalam kekuatan global.

Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) telah memberikan para pemimpin kudeta Niger hingga Minggu untuk mundur dan mengembalikan Presiden terpilih Mohamed Bazoum.

Blok tersebut telah mengambil sikap keras atas pengambilalihan minggu lalu, kudeta ketujuh di Afrika Barat dan Tengah sejak 2020.

Mengingat kekayaan uranium dan minyaknya serta peran penting dalam perang dengan pemberontak Islam di wilayah Sahel, Niger memiliki kepentingan strategis bagi Amerika Serikat, China, Eropa, dan Rusia.

Pemerintah Amerika Serikat telah menghentikan program bantuan asing tertentu yang menguntungkan pemerintah Niger tetapi akan terus memberikan bantuan kemanusiaan dan makanan, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Jumat.

Di bawah rencana intervensi, keputusan kapan dan di mana akan menyerang akan dibuat oleh kepala negara dan tidak akan diungkapkan kepada komplotan kudeta, kata Abdel-Fatau Musah, komisioner ECOWAS untuk urusan politik, perdamaian dan keamanan.

FOLLOW US