• Sport

Taman Safari Rogoh Kocek Miliaran Untuk Sewa Panda dari Cina

Ariyan Rastya | Jum'at, 04/08/2023 18:29 WIB
Taman Safari Rogoh Kocek Miliaran Untuk Sewa Panda dari Cina Panda. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Menjadi salah satu margasatwa yang dipercaya untuk merawat Panda raksasa, Taman Safari Indonesia ternyata harus membayar mahal untuk biaya sewa dari pemerintahan Cina. Hewan langka yang berasal dari Cina itu menelan biaya sebesar miliaran rupiah.

"Pemerintah China mengeluarkan satwa langkanya bukan diberikan gratis, tapi dengan sewa, jadi negara dan TSI itu nyewa, miliaran sewanya. Tapi kita dapat lebih murah dari negara lain," ujar Board Member Taman Safari Indonesia, Agus Susanto, kepada media di Taman Safari Bogor, Kamis (3/8/2023).

Agus menjelaskan bahwa kebijakan penangkaran ini tak hanya ditujukan untuk sekedar diplomasi, melainkan juga disewakan dan dipantau. Bahkan kata Agus, tim dokter khusus dari Cina beberapa bulan sekali datang ke Taman Safari untuk mengecek kondisi Panda tersebut.

"Salah satu kebijakan China yang bagus itu binatang langkanya kalau keluar tidak diberikan, walaupun untuk diplomasi, tapi disewakan dan diikuti terus. Dokternya beberapa bulan sekali datang ke sini," dia menjelaskan dikutip dari detik.com.

Diketahui, sepasang panda yang saat ini ada di TSI, yakni Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) memiliki masa kontrak selama 10 tahun. Menurut Idxchannel, harga sewa panda menelan biaya sebesar USD 1 juta atau setara dengan Rp13 miliar per tahun.

Selain itu, setiap kebun binatang yang meminjam panda harus membayar pajak tambahan sekitar USD 400 atau sekitar Rp 6 juta untuk setiap bayi panda yang lahir dalam penangkaran.

Agus menyebut seharusnya Indonesia bisa menerapkan prinsip serupa terhadap satwa langkanya yang dikembangbiakkan atau dilakukan penangkaran di luar negeri.

"Bagaimana suatu negara sangat concern terhadap satwa yang sangat langka dan dilindungi. Di kita misalnya tapir, tapir yang putih hitam cuman ada di Indonesia dan Malaysia. Badak cula satu, badak Jawa cuman dari Jawa, harimau belang Jawa ya dari Jawa," kata dia.

Mengutip dari BBC Indonesia, saatb ini jumlah panda di alam liar hanya tersisa1.800 ekor. Karena keberadaannya yang langka, maka ini yang menjadi alasan pengawasan ketat dan pembebanan biaya sewa terhadap panda dilakukan.

FOLLOW US