• News

Kelompok HAM Serukan Penyelidikan Kredibel Kapal Migran yang Karam di Yunani

Yati Maulana | Jum'at, 04/08/2023 21:05 WIB
Kelompok HAM Serukan Penyelidikan Kredibel Kapal Migran yang Karam di Yunani Para migran di atas kapal selama operasi penyelamatan, sebelum kapal mereka terbalik di lepas pantai Yunani, 14 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Amnesty International dan Human Rights Watch pada Kamis menyerukan penyelidikan yang "kredibel" atas kapal karam migran di lepas pantai Yunani pada bulan Juni di mana ratusan orang tewas, dengan mengatakan bahwa laporan yang kontras oleh penjaga pantai Yunani dan para penyintas "sangat memprihatinkan".

Kapal pukat nelayan yang penuh sesak dikatakan membawa antara 400-750 orang dari Pakistan, Suriah dan Mesir tenggelam di perairan internasional lepas pantai Yunani dalam perjalanan ke Italia dari Libya. Sekitar 104 orang selamat dan pihak berwenang hanya menemukan 82 mayat.

Para penyintas menceritakan upaya penjaga pantai Yunani untuk menarik kapal pukat yang menyebabkan kapal terbalik, menurut wawancara dan bukti yang dilihat oleh Reuters.

Penjaga pantai Yunani dan pemerintah mengatakan tidak ada upaya yang dilakukan untuk menderek kapal tersebut dan terbalik ketika penjaga pantai berjarak sekitar 70 meter.

Otoritas kehakiman Yunani telah meluncurkan penyelidikan atas penyebab bencana yang bisa memakan waktu lebih dari satu tahun. Tindakan penjaga pantai juga sedang diselidiki.

Dalam pernyataan bersama, Amnesty dan HRW mengatakan mereka mewawancarai 19 orang yang selamat, empat kerabat dari orang hilang serta organisasi nonpemerintah, badan PBB dan perwakilan dari penjaga pantai Yunani dan polisi selama kunjungan ke Yunani antara 04-13 Juli.

"Orang-orang yang selamat yang diwawancarai oleh Amnesty International dan Human Rights Watch secara konsisten menyatakan bahwa kapal Hellenic Coast Guard yang dikirim ke tempat kejadian memasang tali ke Adriana dan mulai menariknya, menyebabkannya bergoyang dan kemudian terbalik," kata mereka.

Judith Sunderland, Direktur Associate Eropa dan Asia Tengah di HRW, mengatakan perbedaan antara laporan korban selamat dan versi pihak berwenang "sangat memprihatinkan".

Kedua kelompok menyerukan "penyelidikan penuh dan kredibel terhadap kapal karam... untuk mengklarifikasi tanggung jawab apa pun atas tenggelamnya kapal dan penundaan atau kekurangan dalam upaya penyelamatan yang mungkin telah menyebabkan hilangnya nyawa secara mengerikan."

Pengawas hak asasi Uni Eropa bulan lalu juga mengumumkan penyelidikan atas tenggelamnya kapal tersebut dan apakah Frontex, badan perbatasan blok tersebut, memenuhi tugas penyelamatannya.

FOLLOW US