• News

Inggris Selidiki Email Salah Kirim ke Mali yang Seharusnya untuk Pentagon

Yati Maulana | Sabtu, 29/07/2023 11:01 WIB
Inggris Selidiki Email Salah Kirim ke Mali yang Seharusnya untuk Pentagon Model dongkrak pompa dan tong minyak terlihat di depan warna bendera Inggris dan Rusia yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil 8 Maret 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Pihak berwenang Inggris mengatakan pada hari Jumat, 28 Juli 2023 bahwa mereka sedang menyelidiki email kementerian pertahanan yang secara keliru dikirim ke penerima yang salah, setelah laporan bahwa pesan yang ditujukan untuk intelijen militer AS berakhir di sekutu Rusia, Mali.

Para pejabat Kementerian Pertahanan berusaha menghubungi Pentagon, yang nama domainnya adalah ".mil", tetapi tanpa sengaja mengirim email ke Mali, yang memiliki nama domain ".ml", lapor surat kabar Times.

Mali telah menjalin hubungan dekat dengan Rusia sejak kudeta tahun 2021 sambil menjauhkan diri dari bekas kekuatan kolonial Prancis dan negara-negara Barat lainnya. Bulan lalu pihak berwenang meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk meninggalkan negara itu.

Inggris mengatakan informasi yang dibagikan secara keliru tidak terlalu sensitif.

"Kami telah membuka penyelidikan setelah sejumlah kecil email secara keliru diteruskan ke domain email yang salah," kata juru bicara Kementerian Pertahanan (MoD), tanpa mengonfirmasi nama domain tersebut.

"Kami yakin mereka tidak mengandung informasi apa pun yang dapat membahayakan keamanan operasional atau data teknis."

Pekan lalu investigasi Financial Times mengatakan jutaan email militer AS telah salah arah ke domain Mali selama bertahun-tahun karena prevalensi kesalahan ketik tersebut.

Media Inggris meremehkan insiden tersebut, dengan BBC memuat tajuk utama "You`ve Got Mali", referensi yang sengaja tidak akurat untuk romcom Tom Hanks dan Meg Ryan tahun 1998.

Kementerian Pertahanan Inggris mengindikasikan bahwa insiden tersebut dianggap serius, sambil meremehkan signifikansi kesalahan yang dikirim.

"Semua informasi sensitif dibagikan pada sistem yang dirancang untuk meminimalkan risiko penyesatan," kata juru bicara itu.

"MOD terus-menerus meninjau prosesnya dan saat ini sedang menjalankan program kerja untuk meningkatkan manajemen informasi, pencegahan kehilangan data, dan pengendalian informasi sensitif."

FOLLOW US