• News

China Catatkan Rekor Baru Gelombang Panas Mencapai 52,2 Derajat Celcius

Yati Maulana | Selasa, 18/07/2023 15:03 WIB
China Catatkan Rekor Baru Gelombang Panas Mencapai 52,2 Derajat Celcius Pejalan kaki menyeberang jalan pada hari yang panas di tengah peringatan oranye untuk gelombang panas, di Beijing, China 16 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Sebuah kota terpencil di barat laut China yang gersang mengalami suhu lebih dari 52 Celcius (126 Fahrenheit) pada hari Minggu, 16 Juli 2023. Media pemerintah melaporkan, suhu itu adalah rekor untuk negara yang berjuang melawan cuaca minus 50C hanya enam bulan lalu.

Suhu di kota Sanbao di Depresi Turpan Xinjiang melonjak setinggi 52,2 derajat Celcius pada hari Minggu, Xinjiang Daily yang dikelola pemerintah melaporkan pada hari Senin, dengan rekor panas diperkirakan akan bertahan setidaknya lima hari lagi.

Suhu hari Minggu memecahkan rekor sebelumnya 50,3C, diukur pada tahun 2015 di dekat Ayding dalam depresi, cekungan luas bukit pasir dan danau kering lebih dari 150 m (492 kaki) di bawah permukaan laut.

Sejak April, negara-negara di Asia telah dilanda beberapa putaran panas yang memecahkan rekor, memicu kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan iklim yang berubah dengan cepat. Target menjaga pemanasan global jangka panjang dalam 1,5C semakin jauh dari jangkauan, kata pakar iklim.

Serangan suhu tinggi yang berkepanjangan di China telah menantang jaringan listrik dan tanaman, dan kekhawatiran meningkat tentang kemungkinan terulangnya kekeringan tahun lalu, yang paling parah dalam 60 tahun.

China tidak asing dengan perubahan suhu yang dramatis sepanjang musim, tetapi perubahan tersebut semakin meluas.

Pada 22 Januari, suhu di Mohe, sebuah kota di timur laut provinsi Heilongjiang, anjlok hingga minus 53C, menurut biro cuaca setempat, memecahkan rekor terendah China sebelumnya yang minus 52,3C pada tahun 1969.

Sejak saat itu, hujan terberat dalam satu dekade melanda China tengah, merusak ladang gandum di daerah yang dikenal sebagai lumbung negara.

Minggu ini, Amerika Serikat dan China ingin menghidupkan kembali upaya untuk memerangi pemanasan global, dengan utusan iklim khusus AS John Kerry di Beijing mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari China Xie Zhenhua.

FOLLOW US