• Info MPR

HNW: Generasi Milenial Miliki Peran Strategis Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 18/07/2023 11:53 WIB
HNW: Generasi Milenial Miliki Peran Strategis Tingkatkan Kualitas Demokrasi Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid atau HNW (tengah) menerima kunjungan dan berdialog dengan Delegasi Pimpinan BEM Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan BEM Muhammadiyah se-Jawa Timur dan Bali, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2023). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid atau HNW mengatakan, seluruh anak bangsa penting untuk berkontribusi menjaga dan melanjutkan demokrasi. Sebab jika demokrasi tidak terkelola dengan baik, maka akan sulit mewujudkan negara yang aman dan maju, dengan rakyatnya yang makmur dan sejahtera. Tapi, jika terkelola dengan baik, maka yang diharapkan rakyat akan terwujud.

Demokrasi di Indonesia, Alhamdulillah masih terjaga, sekalipun dengan berbagai catatan kritisnya. Seperti, soal kualitas demokrasi kita yang tidak hanya harus dijaga, tapi mesti dikoreksi dan ditingkatkan, agar tidak hanya prosedural yang bisa menimbulkan apatisme atau ketidak percayaan rakyat terhadap demokrasi, yang akhirnya bisa membuat mereka bisa tergiur dengan propaganda terkait radikalisme maupun intoleransi," ujar HNW, dalam keterangannya, Selasa (18/7/23).

Hal ini disampaikan HNW saat menerima kunjungan dan berdialog dengan Delegasi Pimpinan BEM Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan BEM Muhammadiyah se-Jawa Timur dan Bali, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Dalam kesempatan tersebut, HNW turut menyinggung masalah politik di beberapa negara Timur Tengah dengan terjadinya The Arab Spring. Peristiwa politik yang memberikan efek domino terhadap stabilitas perpolitikan di Timur Tengah yang awalnya memberikan harapan, tapi dalam perjalanannya malah menunjukkan iklim demokrasi yang tidak membaik. Bahkan, demokrasi yang dibangun malah hancur atau dihancurkan.

"Di sinilah peran konstruktif dan kontributif generasi muda pelajar dan mahasiswa termasuk dari kalangan Muhammadiyah, menjadi sangat dipentingkan dan strategis,” imbuh HNW.

HNW mengatakan peran dan kiprah strategis itu misalnya terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2024. Sebab, mayoritas pemilih pada Pemilu 2024 akan didominasi dari generasi muda dari kelompok generasi Z sekitar 22,85 persen dan generasi milenial sekitar 33,60 persen.

“Dengan menjadi mayoritas pemilih dengan jumlah melampaui 55% itu, tentu posisi mereka akan sangat strategis dan sangat menentukan. Maka akan sangat disayangkan jika generasi muda bangsa termasuk yang beragama Islam, tidak memaksimalkan kedaulatan, hak dan peluang yang mereka miliki dengan bersikap negatif, menjauhkan diri, tidak berperan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi rakyat lima tahunan nanti, apalagi bila mereka sampai termakan isu yang menyesatkan soal relasi antara agama (Islam) dan negara,” kata HNW.

Menurut HNW, hal itulah yang harus diingat para pemuda Indonesia, termasuk dari kalangan aktifis mahasiswa termasuk BEM di lingkungan Muhammadiyah. Jika, generasi muda termasuk yang Muslim tidak memiliki kepedulian dengan demokrasi, maka Indonesia akan dipimpin oleh pihak yang juga tidak memperdulikan kualitas demokrasi.

“Khusus buat kalian generasi muda Islam, jika kalian tidak memperdulikan demokrasi Islam atau politik Islam. Maka jangan disalahkan ketika Indonesia nanti dipimpin oleh mereka yang memenangkan kontestasi demokrasi, tapi tidak perduli dengan Islam dan masa depan generasi muda dari kalangan umat Islam,” imbuh dia.

Ditegaskan HNW, banyak sekali jalan atau cara mencerahkan yang bisa dilakukan para generasi muda untuk berkontribusi agar warga perduli dengan demokrasi Indonesia sekaligus masa depan Indonesia. Pertama, dengan mengedukasi warga agar mereka memahami hak dan kedaulatan yang mereka miliki untuk hadirkan perpolitikkan Indonesia yang berkwalitas termasuk ketika mereka akan ikut serta aktif dalam Pemilu 2024.

Kedua, dengan menggunakan sarana komunikasi modern seperti teknologi informasi yang digandrungi generasi muda seperti media sosial, sarana yang sangat populer di kaum milenial tempat mereka bisa saling mengedukasi, tukar menukar wawasan dan memperluas jaringan untuk hadirkan aksi pencerahan ini.

“Tidak hanya dengan sesama kaumnya dari kalangan generasi milenial dan generasi Z, kalangan muda itu juga bisa memberikan edukasi dan pencerahan itu kepada masyarakat pada umumnya, sehingga masyarakat punya kesadaran dan kepedulian terhadap demokrasi untuk perbaikan masa kini dan masa depan bangsanya sendiri, mulai dari lingkup sederhana dalam relasi sosial di rumah, lingkungan keluarga besar, pertemanan, bisa juga via grup WA, IG, youtube, tiktok, twitter, atau platform medsos lainnya,” imbuhnya.

HNW mengingatkan bahwa perjuangan para kaum milenials untuk demokrasi dan Indonesia lebih baik di masa depan, memang penuh kompetisi dan tantangan. Tapi, begitulah hukum sejarah perjuangan sebagaimana diteladankan oleh para Bapak dan Ibu bangsa, termasuk para ulama dari kalangan Muhammadiyah, NU dan lainnya.

"Mereka berani maju ke depan dengan seruan Resolusi Jihad dan Amanat Jihad, menyelamatkan kemerdekaan Indonesia agar dapat dinikmati dan diisi oleh generasi berikutnya hingga bisa diwariskan ke generasi milenial saat ini dan kemudian generasi Milenial pada gilirannya akan mewariskan kepada generasi berikutnya dari kalangan generasi Z, generasi Alpha, yang akan bertemu dengan tahun emas, peringatan 100 tahun Indonesia Merdeka,” pungkas HNW.

FOLLOW US