• Info MPR

Waka MPR Apresiasi dan Dorong Upaya Pelestarian Wayang

Agus Mughni Muttaqin | Minggu, 16/07/2023 22:15 WIB
Waka MPR Apresiasi dan Dorong Upaya Pelestarian Wayang Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat menghadiri pagelaran wayang kulit dalam peringatan Milad ke II Komunitas Wayang Nusantara serta Hari Ulang Tahun Jakarta Ke-496 yang diprakarsai oleh pimpinan KWN. (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan apresiasi dan selamat kepada Komunitas Wayang Nusantara (KWN) dan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) yang terus bersemangat dan berjuang untuk melanjutkan dan melestarikan wayang. Budaya bangsa yang adiluhung ini, mengharumkan nama Indonesia hingga diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Hal tersebut disampaikan HNW saat menghadiri pagelaran wayang kulit dalam peringatan Milad ke II Komunitas Wayang Nusantara serta Hari Ulang Tahun Jakarta Ke-496 yang diprakarsai oleh pimpinan KWN. 
 
Dalam kegiatan yang digelar di Lapangan Balaikota Jakarta Timur pada Sabtu (15/7/23) malam itu, HNW mengaku sejak kecil sudah dibiasakan menonton wayang oleh orangtuanya. “Sampai malam hingga menikmati Goro-Goro di mana para punakawan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong menghibur para penonton,” ujar HNW dalam keterangannya, Minggu (16/7/23).

“Karenanya kami tumbuh kembang dalam apresiasi terhadap budaya adiluhung bangsa seperti wayang, hingga hafal berbagai kisah yang ada dalam Kitab Mahabarata dan Ramayana,” imbuh alumni Pondok Pesantren Gontor kelahiran Prambanan Klaten itu.

HNW juga mengapresiasi bahwa sekalipun di tengah arus globalisasi, bangsa Indonesia masih berkomitmen menjaga dan melestarikan wayang kulit, sebagai budaya unggulan, buktinya hadirnya dalang-dalang dari generasi milineal, dan banyaknya anak-anak yang ikut menyaksikan pagelaran wayang kulit, selain Pemerintah yang menetapkan adanya Hari Wayang nasional tanggal 6 November.

“Ini semua patut didukung, apalagi banyaknya anak muda generasi milenial yang bukan hanya menggemari, tapi bahkan menjadi dalang dalam pertunjukan wayang kulit. Generasi muda ternyata tidak putus dengan budaya bangsanya. AlhamdulilLlah,” ujarnya.
 
HNW menilai pagelaran wayang kulit yang mengambil lakon ‘Bimo Bangkit’ dengan dalang milenial Ki Totok Asmoro itu, sebagai bukti untuk menegaskan kembali komitmen mewujudkan cita-cita Presiden Soekarno dengan gotong royongnya, agar menjadi inspirasi dan berkontribusi menghadirkan Indonesia jaya raya, makmur berdaulat dan bermartabat.

Cita-cita tersebut dikatakan bisa tercapai karena kita mempunyai pegangan yang kokoh dan kuat, yaitu kecintaan pada kebudayaan bangsa seperti wayang. “Warisan budaya bangsa yang diakui oleh UNESCO ini penuh dengan prinsip-prinsip ajaran positif kehidupan untuk hadirkan keutamaan,” paparnya.
 
Lakon Bimo Bangkit menurut alumni Universitas Madinah Arab Saudi itu disebut sangat mengena dengan kondisi saat ini. “Lakon Bimo Bangkit itu menginspirasi dan mengajak kepada kita semua untuk berkontribusi dan berkolaborasi bangkit dari dampak2 covid, maupun dari kondisi lainnya untuk segera bisa menghadirkan cita-cita proklamasi kemerdekaan bangsa dan negara,” tuturnya.

Di tahun politik seperti sekarang ini, pesan dan spirit dari lakon Bimo Bangkit diharap terus diperkuat, disosialisasikan, serta disebarluaskan bahkan dijadikan pegangan bagi para pemimpin bangsa, politisi, termasuk rakyat.
 
HNW berharap acara malam itu dapat diresapi oleh rakyat Indonesia seluruhnya, sehingga mereka ikut berperan serta  membangkitkan Indonesia.

“Dengan pagelaran wayang saat bangsa menyongsong Pemilu, diharapkan juga mampu menghadirkan dan menguatkan situasi dan laku politik yang berkebudayaan, agar hadir juga hasil Pemilu yang berbudaya luhur,” harapnya.
 
HNW juga menyampaikan bahwa MPR dalam Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, juga mempergunakan berbagai metode, salah satunya melalui budaya seperti pagelaran wayang. “Methode seperti ini akan saya usulkan agar kembali dapat dilakukan. Sehingga bisa menguatkan kesatupaduan warga bangsa, menjalankan kehidupan bernegara dengan mengapresiasi dan melestarikan budaya bangsa,” pungkasnya.

FOLLOW US