JAKARTA -  Agama Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Islam mengatur setiap seluk beluk kehidupan manusia, dari skala paling kecil sampai paling besar. Akan tetapi, dari semua itu apakah anda tahu bahwa terdapat tiga hadits yang menjelaskan pokok dan pondasi Islam?

Dikutip dari Kitab Fathul Qowiyyil Matiin, Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah menjelaskan: “Pondasi Islam terdapat pada tiga hadits, yaitu hadits ‘Umar (mengenai niat), hadits ‘Aisyah (mengenai amal), dan hadits Nu’man bin Basyir (mengenai halal dan haram)”.

Agar dapat memahaminya lebih jelas, mari kita simak bunyi dari ketiga hadits tersebut
Hadits ‘Umar
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى)
Dari ‘Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang dia niatkan” (H.R Bukhari).

Hadits ‘Aisyah
عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang melakukan sebuah amalan yang tidak ada tuntunannya dalam agama, maka amalan tersebut tertolak” (H.R Muslim)

Hadits Nu’man Bin Basyir
عن أبي عبد الله النعمان بن بشير رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (إن الحلال بين وإن الحرام بين وبينهما أمور مشتبهات)
Dari Abi Abdillah Nu’man Bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma ia berkata: “aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya perkara halal sudah jelas dan perkara haram sudah jelas dan diantara keduanya terdapat perkara-perkara syubhaat” (H.R Bukhari dan Muslim).

Ketiga hadits inilah yang disebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal sebagai tiga hadits pondasi Islam, tetapi, mengapa demikian?

Imam Ibnu Rajab menjelaskan maksud dari perkataan Imam Ahmad tersebut adalah bahwasannya semua aspek dari Agama Islam bermuara dari tiga hal utama. Yaitu mengerjakan amalan kebaikan, menjauhi larangan, dan menjauhi perkara syubhat atau perkara yang tidak jelas akan kehalalan atau keharamannya. Dan ketiga hal ini sudah tercakup semua dalam satu hadits, yaitu hadits Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma.

Kemudian tidak hanya itu, beliau menjelaskan lagi bahwa ketiga hal itu, yakni mengerjakan amalan kebaikan, menjauhi larangan, dan menjauhi perkara syubhat hanya dapat bernilai di sisi Allah ﷻ jika kita meniatkannya semata-mata hanya untuk Allah ﷻ saja bukan untuk yang lainnya. Hal ini tercakup dalam hadits ‘Umar radhiyallahu ‘anhu.

Kemudian tak kalah pentingnya bahwasannya setiap amalan yang kita kerjakan harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ dan tidak boleh bagi kita untuk mengada-ada dalam perkara agama, hal inilah yang tercakup dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Maka dari itu, ketiga hadits inilah yang menjadi tiga hadits pondasi utama Agama Islam. Allahu a’lam.(Kontributor: Laksana Ibrahim/Alumni Pesantren Al Irsyad-Tengaran)