• News

Anggap Turki Pemain Kunci, Hungaria akan Bicarakan Kesepakatan Ekspor Gandum

Yati Maulana | Selasa, 11/07/2023 21:30 WIB
Anggap Turki Pemain Kunci, Hungaria akan Bicarakan Kesepakatan Ekspor Gandum Kapal kargo Rubymar membawa biji-bijian Ukraina di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos dekat Istanbul, Turki 2 November 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Menteri pertanian Hungaria berkunjung ke Turki pada Selasa untuk melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Turki tentang perpanjangan kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitamnya, kata menteri itu di Facebook.

Kesepakatan itu akan berakhir minggu depan. Moskow mengatakan tidak melihat alasan untuk memperpanjangnya setelah 17 Juli.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Turki menjadi perantara kesepakatan Laut Hitam antara Rusia dan Ukraina pada Juli 2022, yang bertujuan untuk mencegah krisis pangan global dengan membiarkan biji-bijian Ukraina yang terperangkap oleh invasi Rusia diekspor dari pelabuhan Laut Hitam.

"Turki adalah pemain kunci dalam penanganan kesulitan pasar jangka panjang yang disebabkan oleh impor biji-bijian Ukraina (di Eropa Tengah)," kata Menteri Pertanian Hongaria Istvan Nagy.

Nagy mengatakan dia mengadakan pembicaraan atas nama negara-negara di Eropa Tengah dan Timur yang telah terpengaruh oleh peningkatan aliran biji-bijian Ukraina.

Ukraina telah meningkatkan ketergantungannya pada rute melalui Eropa Timur. Lima negara di Eropa Tengah dan Timur (CEE) telah meminta pembatasan impor pada pengiriman, mengeluhkan biji-bijian Ukraina yang lebih murah membuat produksi dalam negeri tidak menguntungkan.

Uni Eropa pada 2 Mei mengizinkan lima negara - Bulgaria, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia - untuk melarang penjualan domestik gandum, jagung, rapeseed, dan biji bunga matahari Ukraina, sambil mengizinkan pengiriman biji-bijian transit melalui mereka untuk diekspor ke tempat lain, termasuk ke negara UE lainnya.

Komisi Eropa bulan lalu memperpanjang pembatasan penjualan biji-bijian Ukraina ini untuk lima negara hingga 15 September.

FOLLOW US