• News

Pegiat Pendidikan Nilai Implementasi Program Sekolah Penggerak Tak Mudah

Yahya Sukamdani | Kamis, 06/07/2023 18:15 WIB
Pegiat Pendidikan Nilai Implementasi Program Sekolah Penggerak Tak Mudah Ilustrasi pelajar. (FOTO: HO/ISTIMEWA VIA WORDPRESS)

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya melalui program Sekolah Penggerak yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain keterampilan membaca, matematika, dan karakter.

Pegiat Komunitas Masyarakat dan Pendidikan Agus Budi Laksono menilai program Sekolah Penggerak yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarima secara umum menitikberatkan pada pengembangan sumberdaya manusia sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga kepala sekolah.

“Kualitas siswa diukur dengan pencapaian hasil belajar di atas harapan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan,” kata Agus Budi Laksono, Kamis (6/7/2023).

Dengan bantuan pembelajaran yang berpusat pada siswa, diharapkan program dan penganggaran berdasarkan refleksi diri dan guru dapat dicapai sehingga pembelajaran dapat ditingkatkan dan sekolah dapat didukung.

Namun, kata Agus Budi Laksono, pelaksanaan program Sekolah Penggerak tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Masalahnya adalah bagaimana mengimplementasikan program sekolah penggerak dan, tentu saja, masalah ini perlu segera diperluas ke semua pihak,” ujarnya.

“Dan untuk masyarakat, guru, dan pemerintah daerah agar memperkenankan pihak lain untuk memadamkan segala kesalahpahaman yang dapat menghambat program Sekolah Penggerak itu sendiri,” imbuhnya.

Namun, lanjut Agus Budi Laksono, bukan berarti gagasan mencari paradigma pendidikan baru bersifat reaktif dan defensif. Selain pencarian paradigma baru dan kemampuan menciptakan konsep dengan nilai-nilai fundamental dan strategis yang proaktif dan berwawasan ke depan, mengantisipasi masalah ke depan, juga perlu mendukung nilai-nilai inti yang sejati.

“Diharapkan dapat terus dipertahankan dan dikembangkan terutama dalam kehidupan modern dan di era globalisasi yang serba digital saatini,” kata Agus.

Agus Budi Laksono juga menganggap wajar jika pemerintah terus mengembangkan berbagai terobosan dan inovasi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitasnya.

Menurutnya, sasaran program Sekolah Penggerak adalah mewujudkan visi reformasi pendidikan Indonesia melalui profil pelajar Pancasila yang sekaligus mengakselerasi perubahan pendidikan di daerah, sehingga posisinya sebagai titik negosiasi dalam kaitannya dengan dialog lokal menjadi sangat penting.

“Semangat dari program ini bukan kompetisi tapi kerjasama, yaitu kemajuan pendidikan di Indonesia menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mendorong ekosistem pendidikan yang lebih baik melalui program Penggerak Guru, sebenarnya merupakan program yang sangat baik dan menginspirasi para guru,” tuturnya.

“Hal ini karena peningkatan mutu pendidikan nasional tidak lepas dari peran aktif guru dalam pembelajaran ke depannya, sekolah Penggerak ini harus menjadi klinik bagi sekolah-sekolah di sekitarnya, tempat berlangsungnya pendampingan dan pembelajaran sebaya dengan guru lain,” tambahnya.

Menyimpang dari agenda tersebut, maka penting bagi pemerintah kota untuk dapat memahami petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan program Sekolah Penggerak secara keseluruhan. Kemudian membuat kebijakan daerah untuk mendukung program Sekolah Penggerak yang sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selain itu, katanya, program ini juga berfokus pada pengembangan kurikulum sesuai kebutuhan dan peluang lokal. Program Sekolah Penggerak mendorong keterlibatan aktif masyarakat sekitar, guru, dan siswa dalam merencanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

“Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, program ini dapat memberikan pendidikan yang lebih relevan, menarik dan bermakna bagi para siswa, ujarnya.

Ia melihat, program Sekolah Penggerak memberikan penekanan khusus pada pengembangan keterampilan tambahan siswa. Tujuannya untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus. Program ini mengajarkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, keterampilan komunikasi dan keterampilan kepemimpinan sehingga siswa lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Dengan menggabungkan semua elemen tersebut, Agus Budi Laksono melihat program Sekolah Penggerak berpotensi untuk menjembatani kesenjangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan serta meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh anak Indonesia.

“Dengan inisiatif ini, kita dapat membangun generasi yang lebih kompeten, cerdas, dan siap menyongsong masa depan,” ujarnya.

Namun, Ia memastikan keberhasilan program ini membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah, LSM, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan terkait. Pendanaan yang memadai, pemantauan terus menerus dan evaluasi yang akurat juga penting untuk memastikan efektivitas program ini.

Selain itu, program Sekolah Penggerak juga memiliki tantangan dan kelemahan. “Menerapkan program yang konsisten dan berkualitas tinggi di sekolah dapat menjadi tantangan, terutama mengingat lingkungan sekolah yang beragam di Indonesia. Kurangnya sumber daya dan dukungan yang memadai dapat menjadi hambatan bagi pelaksanaan program ini secara efektif. Evaluasi dan monitoring program ini juga sangat penting,” tegasnya.

“Kesimpulannya adalah bahwa setiap program, termasuk program Sekolah Penggerak, Kesimpulannya adalah bahwa setiap program, termasuk program SekolahPenggerak, memiliki tantangan yang perlu diatasi dan evaluasi yang diperlukan untuk memastikan kesuksesannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” tutup Agus Budi Laksono.

FOLLOW US