• News

Ada Adegan di Atas Peta Laut China Selatan, Vietnam Melarang Film Barbie

Yati Maulana | Senin, 03/07/2023 22:02 WIB
Ada Adegan di Atas Peta Laut China Selatan, Vietnam Melarang Film Barbie Para aktor, aktris, dan sutradara Greta Gerwig berpose saat sesi pemotretan film Warner Bros mendatang, Barbie, di Los Angeles, California, AS, 25 Juni 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Vietnam melarang film Warner Bros yang sangat dinanti-nantikan "Barbie" dari distribusi domestik karena adegan yang menampilkan peta yang menunjukkan wilayah yang diklaim secara sepihak oleh China di Laut China Selatan, lapor media pemerintah pada Senin.

"Sembilan garis putus-putus" berbentuk U digunakan pada peta China untuk mengilustrasikan klaimnya atas wilayah yang luas di Laut China Selatan, termasuk petak-petak yang dianggap Vietnam sebagai landas kontinennya, di mana Vietnam telah memberikan konsesi minyak.

"Barbie" adalah film terbaru yang dilarang di Vietnam karena menggambarkan sembilan garis putus-putus China yang kontroversial, yang ditolak dalam keputusan arbitrase internasional oleh pengadilan di Den Haag pada tahun 2016. China menolak untuk mengakui keputusan tersebut.

Pada 2019 pemerintah Vietnam menarik film animasi DreamWorks "Abominable" dan tahun lalu melarang film aksi Sony "Unchartered" karena alasan yang sama. Netflix juga menghapus drama mata-mata Australia "Pine Gap" pada tahun 2021.

"Barbie", yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling, awalnya dijadwalkan tayang di Vietnam pada 21 Juli, tanggal yang sama dengan di Amerika Serikat, menurut surat kabar Tuoi Tre milik pemerintah.

"Kami tidak memberikan lisensi untuk film Amerika `Barbie` untuk dirilis di Vietnam karena mengandung gambar sembilan garis putus-putus yang menyinggung," lapor surat kabar itu, mengutip Vi Kien Thanh, kepala Departemen Perfilman, sebuah badan pemerintah. bertugas melisensikan dan menyensor film asing.

Warner Bros tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Vietnam dan China telah lama memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih atas wilayah yang berpotensi kaya energi di Laut China Selatan. Negara Asia Tenggara itu berulang kali menuduh kapal China melanggar kedaulatannya.

FOLLOW US