• News

Kepala Grup Hyundai akan Berkunjung, Korea Utara Tidak Berniat Menyelidiki

Yati Maulana | Minggu, 02/07/2023 04:04 WIB
Kepala Grup Hyundai akan Berkunjung, Korea Utara Tidak Berniat Menyelidiki Ketua Grup Hyundai Korea Selatan Hyun Jeong-eun berbicara kepada media saat tiba di sebelah selatan zona demiliterisasi di Paju, utara Seoul 17 Agustus 2009. Foto: Reuters

JAKARTA - Korea Utara tidak memiliki niat untuk "memeriksa" rencana kepala Grup Hyundai Korea Selatan untuk mengunjungi Gunung Kumgang Korea Utara, kata kementerian luar negeri negara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Ketua Grup Hyundai Hyun Jeong-eun telah berusaha untuk mengunjungi Korea Utara pada bulan Agustus dan mengajukan permohonan ke kementerian unifikasi Korea Selatan, kantor berita Yonhap melaporkan pada hari Jumat, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di kementerian tersebut. Mendiang pendiri Hyundai, Chung Ju-Yung, lahir di Korea Utara.

Menanggapi laporan media Korea Selatan, Korea Utara mengatakan "belum diberi tahu tentang kesediaan tokoh Korea Selatan mana pun untuk berkunjung atau diketahui tentang hal itu dan bahwa kami tidak berniat untuk memeriksanya."

"Ini adalah kebijakan pemerintah DPRK bahwa masuknya siapa pun dari Korea Selatan ke wilayahnya tidak dapat diizinkan," kata Korea Utara dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa kebijakannya tidak dapat diubah dan akan dipertahankan di masa depan.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan dalam sebuah pernyataan menyatakan penyesalan yang mendalam atas apa yang disebut penolakan sepihak Korea Utara, menambahkan bahwa aplikasi Hyundai telah ditinjau oleh kementerian terkait dan akan menangani masalah tersebut dengan mempertimbangkan pengumuman Korea Utara.

Gunung Kumgang berada di pantai timur Korea Utara dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara. Pembangunan di sana, bersama dengan zona industri Kaesong, telah menjadi proyek ekonomi utama, dan tanda pemulihan hubungan antara, pemerintah di semenanjung yang terbelah oleh Perang Korea 1950-53.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada hari Kamis memilih seorang sarjana konservatif dan pengkritik keras catatan hak asasi manusia Korea Utara sebagai menteri unifikasi Korea Selatan yang menangani hubungan dengan Pyongyang.

Pencalonan tersebut kemungkinan akan menambah ketegangan hubungan antara kedua Korea. Korea Utara telah lama menolak kritik terhadap kondisi haknya sebagai bagian dari rencana untuk menggulingkan penguasanya.

FOLLOW US