• Info DPR

Timwas DPR: Ada Jamaah Tak Bisa Beribadah Arbain

Yahya Sukamdani | Minggu, 25/06/2023 09:19 WIB
Timwas DPR: Ada Jamaah Tak Bisa Beribadah Arbain Wakil Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang bersama Timwas Haji DPR RI saat meninjau ke lima titik pemondokan jemaah di Kota Makkah, Sabtu (24/6/2023). Foto: dpr

JAKARTA - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang meninjau pelaksanaan ibadah haji di Kota Makkah, Sabtu (24/6/2023).

Beberapa temuan menjadi concern dari para Anggota Timwas Haji DPR RI. Salah satu temuannya adalah masih ada jamaah yang tidak dapat melakukan ibadah arbain karena keterbatasan waktu akibat kedatangannya terlambat.

“Ibadah haji ini dilaksanakan selama 40 hari, maka 40 hari ini harus memadai untuk seluruh jamaah mendapatkan kesempatan `arbain` di Madinah,” kata Marwan Dasopang seperti dilansir dpr.go.id, Minggu (25/6/2023).

Terkait pemondokan, Marwan menilai sudah cukup memadai. Kalaupun di dalamnya itu ada sampai 5-6 bed (tempat tidur) yang dihuni oleh para jamaah, tapi itu sesuai dengan ukuran kamar. Kalau ukuran kamarnya kecil hanya 4 tempat tidur, yang besar 6 tempat tidur, jadi tidak ada persoalan dengan angka, sebetulnya itu ketercukupan ruangan. Tentu saja, kalau ruangannya besar yang akan berakibat hanya kamar mandi, antriannya lebih panjang," kata Marwan.

Khusus soal makanan, ada kesepakatan dengan DPR bahwa satu hari menjelang dan satu hari sesudah wukuf di Arafah disiapkan makan.

“Kita tetap menyediakan makanan, tapi keputusan pemerintah berdasarkan situasi lapangan tidak mungkin mengantar makanan yang dipesan dari katering, maka itu ditiadakan,” katanya.

Tumwas juga  menemukan di beberapa sektor itu diselesaikan perkloter atau perombongan bahwa mereka bisa memesan di lingkungan hotel ini. Harganya juga lumayan murah, ada yang hanya 12 riyal sampai 20 riyal, lumayan juga lauknya.

“Umpamanya lauknya itu ada kangkung, ada bayam, ada ayam, sambalnya juga terasa. Itu cukup murah, tapi kami menduga bahwa ini kalau disiapkan lewat katering tidak juga bisa memadai kalau melayani sampai 26 ribu orang dalam satu hotel. Itu harus diselesaikan dengan per kloter,” tutur Marwan.

Marwan minta hindari atau kurangi asupan makanan berupa mie instan, khawatir kesehatan jamah menurun dan bahkan bisa mencret.

“Catatan kita mengenai jamah lansia, kita menemukan di beberapa kamar ada yang lansia berkebutuhan khusus diurus oleh teman-temannya satu kelompok. Tentu kalau disebutkan keberatan, tentu keberatan. Pastinya bukan tugas jamah. Meskipun demikian saya mengapresiasi bantuan jamah terhadap lansia berkebutuhan khusus itu,” imbuh Marwan.

FOLLOW US