• Oase

Mengapa Hari Arafah Begitu Istimewa? Ini Penyebabnya

Pamudji Slamet | Selasa, 27/06/2023 22:57 WIB
Mengapa Hari Arafah Begitu Istimewa? Ini Penyebabnya Ilustrasi

JAKARTA - Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memanglah sangat istimewa. Pada hari-hari tersebut terdapat banyak sekali keutamaan yang dapat kita raih di dalamnya. Akan tetapi, diantara hari-hari istimewa tersebut terdapat satu hari yang lebih istimewa daripada hari-hari lainnya. Hari itu adalah hari ke-9 bulan Dzulhijjah atau yang biasa disebut dengan hari Arafah.

Kenapa hari ini disebut dengan hari Arafah? Karena pada hari ini ribuan jamaah haji berkumpul di suatu padang yang begitu gersang yang dinamakan padang Arafah. Di padang tersebut mereka melaksanakan rukun haji yang paling agung yaitu wukuf Arafah. Dimana para jamaah haji pada saat wukuf tersebut, bersama-sama di bawah teriknya sinar matahari mereka bermunajat, berdoa, dan beribadah kepada Allah ﷻ dan hanya kepada-Nya. Oleh karena agungnya ibadah inilah hari teresbut begitu dimuliakan dalam Islam.

Meski demikian, keistimewaan hari Arafah tidak terbatas kepada jamaah haji saja, melainkan kaum muslimiin lainnya yang tidak sedang haji pun dapat meraih keutamaan dalam hari yang mulia ini. Yaitu dengan cara berpuasa sunnah pada hari tersebut.

Puasa sunnah ini dinamakan puasa Arafah karena bertepatan dengan hari Arafah yang mulia. Puasa sunnah ini dapat menghapus dosa dua tahun, yaitu dosa tahun lalu dan yang akan datang, sebagaiamana yang Rasulullah ﷺ sabdakan:
يكفر السنة الماضية والباقية
“(Puasa Arafah) menghapus dosa pada tahun yang lalu dan yang akan datang” (H.R Muslim)

Tetapi, perlu digaris bawahi bahwasannya dosa yang dimaksud di sini adalah dosa-dosa kecil  bukan dosa-dosa besar. Adapun dosa-dosa besar maka pelakunya harus bertaubat terlebih dahulu agar dosanya dapat diampuni. Hal ini dijelaskan oleh Imam An-Nawawy dalam kitabnya Al-Majmuu’.

Selain itu, dalam sejarah islam telah terjadi sesuatu yang sangat bersejarah pada hari Arafah. Pada hari Arafah tahun ke-10 Hijriah yang bertepatan dengan hari jumat pada haji Wada’ setelah sholat Ashar, Allah ﷻ menurunkan sebuah ayat yang sangat agung, Allah ﷻ berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah aku ridai Islam sebagai agamamu.” (Q.S Al-Maidah: 3)

Pada hari Arafah yang mulia inilah Allah ﷻ telah menyempurnakan agama Islam dan nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

Hal lain yang menandakan keagungan hari Arafah adalah bahwasannya Allah ﷻ bersumpah dengan hari teresebut. Dan perlu diingat bahwasannya Allah ﷻ tidak akan bersumpah dengan sesuatu kecuali sesuatu tersebut memiliki kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Allah ﷻ berfirman:
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ
“Demi yang menyaksikan dan yang
disaksikan” (Q.S Al-Buruuj: 3)

Disebutkan dalam kitab tafsir Ath-Thabari bahwasannya salah satu tafsir dari ayat tersebut sebagaimana yang diriwayatkan oleh ‘Ali Radhiyallahu ‘Anhu beliau berkata bahwasannya Asy-Syahid (yang menyaksikan) adalah hari jumat dan Al-Masyhuud (yang disaksikan) adalah hari Arafah.

Dengan begitu kita dapat mengetahui bahwasanya hari Arafah memiliki kedudukan yang sangat mulia nan agung di sisi Allah ﷻ sehingga Dia bersumpah dengannya.

Agar kita dapat meraih keutamaan, ayo kita isi waktu kita di hari Arafah dengan berpuasa dan tak lupa juga dengan ketaatan dan ibadah kepada Allah ﷻ. (Kontributor: Laksana Aura Ibrahim

 

Keywords :

FOLLOW US