JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membentuk Tim Investigas khusus untuk menyelidiki aliran dana Pondok Pesantren Al-Zaytun. Pembentukan ini buntut dari polemik yang menyebut Ponpes Al-Zaytun menganut ajaran sesat dan menyimpang dari ajaran Islam.

Tim yang terdiri dari aparat Kepolisian, TNI, Kejaksaan, dan organisasi Islam itu telah menemukan informasi bahwa terdapat aliran dana dalam jumlah miliaran rupiah setiap tahun dari Kementerian Agama ke Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ridwan Kamil menjelaskan bahwa dana tersebut disalurkan oleh Kementerian Agama kepada ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang.

"Dana dari Kementerian Agama setiap tahunnya dialokasikan dalam jumlah yang cukup besar untuk Al-Zaytun," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, Kamis (22/6).

Terkait pembubaran Ponpes Al-Zaytun, Kang Emil menjelaskan bahwa Pemprov Jabar tidak memiliki wewenang untuk membubarkan Ponpes tersebut. Hal ini dikarenakan wewenang pembubaran berada di tangan Kementerian Agama

"Pembubaran hanya dapat dilakukan oleh Kementerian Agama yang memberikan izin. Izin untuk beroperasi berada di Kementerian Agama karena ponpes ini berfokus pada pendidikan diniyah, aliyah, dan lain sebagainya," jelasnya

Selain itu, Kang Emil juga membentuk tim investigasi khusus yang bertugas untuk mengumpulkan data terkait aktivitas yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap kegiatan di ponpes tersebut.

"Saya merasa penting untuk mendengarkan semua pihak secara adil dan membentuk tim investigasi ini," pungkasnya.