• News

India Minta Myanmar Percepat Perdagangan dengan Mata Uang Rupee

Yati Maulana | Senin, 12/06/2023 21:20 WIB
India Minta Myanmar Percepat Perdagangan dengan Mata Uang Rupee Pedagang di pasar menghitung uang kertas India di Kochi, India, 27 Maret 2020. Foto: Reuters

JAKARTA - India mendesak pemerintah Myanmar untuk mempercepat proses penyelesaian perdagangan melalui mata uang bersama, sebuah mekanisme yang sebelumnya telah disepakati, kata seorang pejabat badan pengekspor, Senin, 12 Juni 2023.

Delegasi eksportir India bertemu dengan menteri perdagangan Myanmar U.Aung Naign Oo, yang sedang berkunjung ke India, di timur kota Kolkata dan mengangkat masalah tersebut.

"Menteri Myanmar telah meyakinkan mekanisme baru akan segera beroperasi," kata P.K. Shah, mantan ketua Dewan Promosi Ekspor Rekayasa, mengatakan kepada Reuters setelah pertemuan tersebut.

Myanmar, yang menghadapi kekurangan cadangan devisa, mengumumkan tahun lalu akan segera mulai menerima rupee India, bersama dengan baht Thailand dan renminbi China sebagai mata uang penyelesaian resmi untuk mengurangi ketergantungannya pada dolar AS.

Pengaturan tersebut akan membantu ekspor barang-barang farmasi dan manufaktur dari India serta impor yang lebih tinggi seperti kacang-kacangan, kayu dan produk lainnya dari Myanmar, kata para eksportir.

Shah mengatakan perdagangan antara kedua negara akan meningkat secara signifikan dari level saat ini sebesar $1,8 miliar setelah mekanisme perdagangan baru melalui mata uang lokal diaktifkan.

Reserve Bank of India, bank sentral, sebelumnya telah mengizinkan Bank Nasional Punjab yang dikelola negara untuk membuka rekening khusus rupee vostro (SRVA) untuk penyelesaian perdagangan luar negeri dengan Myanmar.

Di bawah mekanisme tersebut, Myanmar akan menerima pembayaran untuk semua ekspornya ke India dalam rupee India dan pendapatan ekspor yang sama dapat digunakan untuk melakukan pembayaran barang dan jasa yang diimpor dari India, kata EEPC.

Dikatakan PNB mendekati Bank CB Myanmar dan Bank UAB Myanmar untuk membuka rekening vostro untuk penyelesaian perdagangan dalam rupee India dan Kyat, mata uang lokal Myanmar di bawah pengaturan khusus.

Namun pemerintah Myanmar ingin melibatkan bank lain dalam mekanisme baru tersebut.

"Keputusan akan segera diumumkan untuk mengaktifkan mekanisme yang disepakati," kata Shah.

FOLLOW US