• Bisnis

Kepala NFA: ASEAN Harus Gandeng Tangan Hadapi Krisis Pangan

Eko Budhiarto | Rabu, 07/06/2023 17:42 WIB
Kepala NFA: ASEAN Harus Gandeng Tangan Hadapi Krisis Pangan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi

BOGOR - Setiap negara anggota ASEAN dituntut bergandengtangan guna menghadapi ancaman krisis pangan.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal itu saat membuka pertemuan ASEAN Food Security Reserve Board (AFSRB) di Bogor, Rabu (7/6/2023).

"Kita perlu mengambil tindakan nyata untuk mengatasi ancaman krisis pangan global, termasuk risiko dan guncangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sistem pangan. Karena itu penting untuk memastikan stabilitas ketersediaan pangan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan di kawasan," ujar Arief.

Seperti diketahui, Indonesia memegang Keketuaan ASEAN pada tahun 2023 dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.  Posisi Indonesia sangat penting dalam mengarahkan ASEAN untuk berperan aktif menciptakan dan memelihara perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan dunia, serta mempertahankan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.  Hal ini selaras dengan pernyataan Presiden Joko Widodo saat membuka KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023) yang menegaskan bahwa ASEAN harus semakin memperkuat integrasi ekonominya. Selain itu juga mempererat kerja sama inklusi dan memperkokoh arsitektur kesehatan, pangan, energi, dan stabilitas keuangan.

Arief menambahkan, salah satu fokus utama Keketuaan ASEAN 2023 adalah memastikan ketahanan pangan dan gizi tetap terjaga di kawasan.

"Saya yakin salah satu cara ASEAN dapat merespons dinamika ketahanan pangan dan gizi adalah menguatkan komitmen negara-negara anggota ASEAN melalui ASEAN Leaders` Declaration on Food Security." ujarnya. 

Deklarasi ini merupakan upaya untuk membangun mekanisme dan menyatukan peran semua badan sektoral terkait di ASEAN. Sektor-sektor tersebut meliputi pertanian, perdagangan, keuangan, dan transportasi untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi.

ASEAN Leaders`s Declaration, lanjut dia,  dibahas dalam pertemuan AFSRB dan akan disepakati oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN bulan September 2023 mendatang. 

Lebih lanjut Arief menyampaikan bahwa Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab di bidang pangan berperan pentibg dalam menjamin ketahanan pangan dan gizi. Dalam kaitan ini, Badan Pangan Nasional mengembangkan sistem cadangan dan distribusi pangan, menstabilkan pasokan dan harga pangan, serta mengentaskan daerah rawan pangan. Di samping itu juga mendiversifikasi konsumsi pangan, merumuskan dan mengendalikan standar keamanan pangan.

"Badan Pangan Nasional tidak bekerja sendiri, kita membangun sinergi dan kolaborasi, bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait, BUMN, swasta, perguruan tinggi, LSM, asosiasi pangan dan petani, termasuk membangun sinergi dengan stakeholder dari dunia internasional." papar Arief.

Pertemuan AFSRB ke-42 ini dihadiri oleh perwakilan seluruh negara anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, Sekretariat AFSRB, Sekretariat APTERR (ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve), dan Sekretariat AFSIS (ASEAN Food Security Information System). Adapun Delegasi Republik Indonesia terdiri dari Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, serta beberapa pakar pangan dan pertanian.

 

FOLLOW US