JAKARTA - Tiga pengacara mantan Presiden Donald Trump meninggalkan Departemen Kehakiman AS Senin di tengah laporan bahwa jaksa federal sedang menyelesaikan penyelidikan apakah dia salah menangani dokumen rahasia.

Tiga pengacara - Lindsey Halligan, John Rowley dan James Trusty - menolak menjawab pertanyaan saat mereka meninggalkan gedung di Washington.

Trump, calon terdepan dalam pencalonan presiden dari Partai Republik 2024, mengatakan dia menjadi sasaran secara tidak adil. "Bagaimana DOJ bisa menagih saya, yang tidak melakukan kesalahan," tulis Trump di media sosial. "Perburuan penyihir terhebat sepanjang masa!"

Beberapa media melaporkan bahwa tim hukumnya berada di Departemen Kehakiman untuk menyatakan bahwa jaksa penuntut tidak boleh mengajukan tuntutan terhadap Trump atas penanganannya terhadap materi sensitif pemerintah yang dia simpan setelah meninggalkan Gedung Putih pada tahun 2021.

Ini adalah salah satu dari beberapa penyelidikan kriminal yang dihadapi Trump saat dia berusaha untuk mendapatkan kembali kursi kepresidenan tahun depan.

Belum jelas apa potensi pertemuan antara pengacara dan departemen itu bagi Trump. Pengacara biasanya bertemu dengan perwakilan Departemen Kehakiman sebelum dakwaan dijatuhkan.

Pengacara Trump bulan lalu mengirimkan surat kepada departemen tersebut untuk meminta pertemuan dengan Jaksa Agung AS Merrick Garland.

Perwakilan Departemen Kehakiman menolak berkomentar.

Trump adalah presiden AS pertama di masa lalu atau sekarang yang pernah menghadapi tuntutan pidana, setelah mengaku tidak bersalah pada bulan April atas tuduhan kejahatan yang diajukan oleh jaksa wilayah Manhattan karena memalsukan catatan bisnis terkait uang suap yang dibayarkan kepada bintang porno sebelum pemilihannya pada tahun 2016.

Outlet media mengatakan dewan juri diharapkan mendengar dari saksi lain dalam kasus dokumen minggu ini.

Garland telah menunjuk Penasihat Khusus Jack Smith untuk mengawasi kasus dokumen serta peran Trump dan lainnya dalam berbagai tindakan seputar kekalahan pemilihannya yang memuncak dalam serangan pendukungnya di US Capitol pada 6 Januari 2021.

Trump selama akhir pekan mengatakan dia "setidaknya tidak bersalah" seperti mantan wakil presidennya Mike Pence, yang tidak menghadapi dakwaan setelah bekerja sama dengan pihak berwenang ketika sebuah dokumen rahasia ditemukan di rumahnya di Indiana tahun lalu.

Penyelidik federal sedang memeriksa apakah Trump dan rekan-rekannya melanggar hukum dengan menahan dokumen AS setelah meninggalkan Gedung Putih dan apakah mereka kemudian mencoba menghalangi penyelidikan Departemen Kehakiman.