JAKARTA - Dewan Keamanan PBB pada Jumat meminta faksi-faksi yang bertikai di Sudan untuk menghentikan permusuhan, karena pertempuran berlanjut di ibu kota Khartoum setelah gagalnya pembicaraan untuk mempertahankan gencatan senjata dan meredakan krisis kemanusiaan.

Sebuah pernyataan pers yang disetujui oleh badan beranggotakan 15 orang di New York menyatakan "keprihatinan mendalam" atas bentrokan itu dan mengutuk semua serangan terhadap warga sipil, personel PBB, dan badan kemanusiaan.

Dewan "menekankan perlunya pihak-pihak untuk segera menghentikan permusuhan, memfasilitasi akses kemanusiaan dan menetapkan pengaturan gencatan senjata permanen dan untuk melanjutkan proses mencapai penyelesaian politik yang langgeng, inklusif, dan demokratis di Sudan," kata pernyataan itu.

Dewan juga setuju untuk memperpanjang mandat Misi Bantuan Transisi Terpadu PBB di Sudan, tetapi hanya untuk enam bulan, kata pernyataan itu.

Robert Wood, seorang diplomat dari misi PBB Washington, mengatakan kepada dewan bahwa Amerika Serikat menyesalkan bahwa para anggota tidak dapat menyepakati mandat terbaru untuk misi PBB mengingat "keadaan yang berubah secara drastis" sejak kekerasan pecah antara kelompok-kelompok bersenjata yang bersaing pada bulan April.

"Kami berharap dewan dapat berkumpul dalam beberapa bulan ke depan dan menyepakati resolusi yang lebih akurat mencerminkan situasi di lapangan" dan menyetujui misi tersebut, katanya.