JAKARTA - Seorang wanita tewas dan sedikitnya 11 orang lainnya terluka pada Selasa ketika Rusia melancarkan serangan udara ketiganya dalam 24 jam di ibu kota Ukraina, Kyiv, kata walikota kota itu.
Para pejabat di kota itu mengatakan lebih dari 20 drone Rusia telah ditembak jatuh dalam apa yang disebut Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv, sebagai serangan besar-besaran yang datang dalam beberapa gelombang dari berbagai arah.
Kyiv mendapat kecaman sebelum serangan pesawat tak berawak di Moskow yang disalahkan Rusia atas Ukraina.
Polisi mengatakan wanita yang meninggal itu berusia 33 tahun. Walikota Vitali Klitschko mengatakan dia sedang berada di balkonnya menyaksikan pertahanan udara beraksi ketika puing-puing dari pesawat tak berawak yang rusak menghantam blok menara 24 lantainya, memicu kebakaran yang menghancurkan apartemen di lantai atas.
"Kemungkinan serangan udara sangat tinggi. Oleh karena itu, saya mendesak warga Kyiv untuk tidak mengabaikan keselamatan mereka sendiri, tidak mengabaikan sirene serangan udara!" kata Klitschko.
Dia mengatakan empat orang lain di gedung itu terluka, dan 20 warga dievakuasi. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan api keluar dari lantai atas dan asap mengepul dari atap.
Rusia telah melakukan 17 serangan udara di Kyiv bulan ini, kebanyakan pada malam hari. Pejabat Ukraina mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk menebar ketakutan dan melemahkan pertahanan udara sebelum serangan balasan Ukraina diharapkan.
Administrasi militer Kyiv mengatakan Rusia hanya menggunakan drone Shahed buatan Iran dalam serangan hari Selasa. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen dan tidak segera diketahui berapa banyak drone yang diluncurkan Rusia.
Puing-puing berjatuhan menghantam beberapa distrik, kata Klitschko, termasuk lingkungan bersejarah Podil dan Pechersk di Kyiv tengah dan distrik Holosiivskyi di barat daya Kyiv. Tingkat kerusakan sedang dinilai.