JAKARTA - Ledakan terdengar di seluruh Kyiv pada Senin saat Rusia meluncurkan serangan udara ke-16 di ibu kota Ukraina bulan ini, beberapa jam setelah melepaskan puluhan rudal dan pesawat tak berawak semalam.

Warga yang panik, beberapa di antaranya awalnya mengabaikan sirene serangan udara saat mereka sarapan di kafe, bergegas berlindung ketika langit dipenuhi jejak asap dan awan ledakan.

Semua rudal Rusia ditembak jatuh, tetapi satu orang di distrik Podil tengah dibawa ke rumah sakit, kata pihak berwenang. Tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan ledakan terdengar di distrik pusat ibu kota dan layanan darurat dikirim.

"Serangan terhadap Kyiv berlanjut. Jangan tinggalkan tempat perlindungan!" tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.

Ukraina menembak jatuh 11 rudal jelajah dan balistik yang ditembakkan dalam serangan kedua hari Senin di Kyiv, kata Valeriy Zaluzhnyi, panglima tertinggi angkatan bersenjata.

Serangan udara berat sekitar enam jam sebelumnya telah menargetkan ibu kota, membuat lima pesawat Ukraina tidak dapat beroperasi di bagian barat negara itu dan menyebabkan kebakaran di pelabuhan Odesa di Laut Hitam.

“Saya akan mengatakan telah ada aktivasi, aktivasi yang serius … ada lebih sedikit rudal yang terbang, tetapi keteraturan serangan telah meningkat,” kata juru bicara angkatan udara Yuriy Ihnat.

Sasaran utama Rusia biasanya adalah stok senjata Barat, fasilitas energi, dan gedung-gedung pemerintah, tetapi fakta bahwa misil di Kyiv ditembak jatuh membuat sulit untuk menentukan target mereka pada Senin, katanya.

Rusia telah meningkatkan frekuensi serangan udara saat Ukraina bersiap melancarkan serangan balasan.

Stasiun metro Kyiv penuh sesak dengan orang-orang yang berlindung meskipun banyak warga mengabaikan alarm serangan udara sampai mereka mendengar ledakan keras di pusat kota.

Sebuah laporan televisi lokal dari persimpangan di jalan raya yang sibuk menunjukkan puing-puing rudal yang tampaknya menabrak lampu lalu lintas.