• News

Indonesia dan Iran Tandatangani Perjanjian Perdagangan Preferensial

Yati Maulana | Rabu, 24/05/2023 01:01 WIB
Indonesia dan Iran Tandatangani Perjanjian Perdagangan Preferensial Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Indonesia Joko Widodo melambaikan tangan kepada para fotografer di Istana Kepresidenan Bogor, Indonesia, 23 Mei 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Para pemimpin Indonesia dan Iran pada Selasa menandatangani perjanjian perdagangan preferensial untuk memperluas hubungan ekonomi selama kunjungan resmi Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Presiden Indonesia Joko Widodo, berbicara setelah upacara penandatanganan yang disiarkan secara daring oleh sekretariat kabinetnya, berharap perjanjian itu “akan meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Iran” tetapi tidak memberikan perincian.

Kunjungan Raisi terjadi ketika hubungan antara Iran dan Barat menjadi semakin tegang menyusul penumpasan keras pasukan keamanan Iran terhadap protes terhadap elit ulama negara itu setelah kematian seorang wanita Kurdi dalam tahanan polisi moralitas tahun lalu.

Beberapa negara termasuk Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi luas terhadap Iran atas program nuklirnya dan dugaan pelanggaran hak.

Perdagangan antara Indonesia dan Iran turun dari $715,5 juta menjadi $141,6 juta pada 2019 setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Raisi mengatakan pada hari Selasa melalui seorang penerjemah bahwa "sanksi dan ancaman tidak akan menghentikan kami".

“Kemitraan dan hubungan dengan negara tetangga dan negara Islam serta negara yang memiliki pandangan yang sama menjadi prioritas kami,” imbuhnya.

Pejabat kementerian perdagangan Indonesia Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan pada hari Selasa bahwa kedua negara telah menyepakati skema "kontra perdagangan" di mana barang dan jasa dapat dipertukarkan "tanpa dibatasi oleh kelangkaan atau kesulitan mata uang".

Perdagangan dua arah antara kedua negara saat ini berjumlah sekitar $250 juta, dengan negara Asia Tenggara mencatat surplus sekitar $200 juta, menurut kementerian perdagangan Indonesia.

Djatmiko kepada wartawan, Senin, mengatakan Indonesia ingin meningkatkan perdagangan dengan kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.

"Iran bisa menjadi pintu gerbang ke kawasan sekitarnya, seperti Asia Tengah ... atau bahkan ke Turki karena kita belum memiliki kesepakatan perdagangan dengan Turki," katanya.

Berdasarkan kesepakatan hari Selasa, Iran akan memberi Indonesia akses yang lebih besar ke produk-produk seperti makanan olahan dan obat-obatan, tekstil, minyak kelapa sawit, kopi dan teh, sementara Indonesia akan menurunkan tarif untuk produk minyak dan kimia Iran, logam dan beberapa produk susu.

FOLLOW US