• News

Terganggu, Amerika Tegur Ketertiban Israel di Pos Pemukim Tepi Barat

Yati Maulana | Senin, 22/05/2023 17:05 WIB
Terganggu, Amerika Tegur Ketertiban Israel di Pos Pemukim Tepi Barat Bendera Departemen Luar Negeri AS dengan latar Monumen Washington berkibar di pekarangannya di Washington, AS, 8 Mei 2018. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintahan Biden pada Minggu menegur Israel atas perintah yang mengizinkan pemukim Yahudi untuk membangun kehadiran permanen di pos terdepan Tepi Barat. Sebelumnya Washington telah memperingatkan Yerusalem agar tidak melegitimasi hal itu.

Kepala Komando Pusat militer Israel menandatangani perintah pada hari Kamis yang memungkinkan orang Israel untuk memasuki daerah pos terdepan Homesh, membuka jalan bagi pemukiman resmi yang akan dibangun di sana, Times of Israel melaporkan.

Departemen Luar Negeri telah berulang kali meminta Israel untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang meningkatkan ketegangan dengan Palestina, seperti meresmikan pos-pos pemukim, dan secara khusus memperingatkannya atas Homesh.

"Kami sangat terganggu oleh perintah pemerintah Israel yang memungkinkan warganya untuk membangun kehadiran permanen di pos terdepan Homesh di Tepi Barat utara, yang menurut hukum Israel dibangun secara ilegal di tanah pribadi Palestina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan. sebuah pernyataan.

Perintah tersebut tidak konsisten dengan komitmen pemerintah Israel yang dibuat pada tahun 2004 dan baru-baru ini kepada pejabat administrasi Biden, kata Miller.

Kedutaan Israel di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Seorang pejabat Israel, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan perintah tersebut dimaksudkan untuk memungkinkan warga Israel untuk tetap bersekolah di sekolah agama yang ada di Homesh, dan bahwa pemerintah tidak berniat membangun kembali pemukiman atau mengizinkan kehadiran Israel di tanah pribadi warga Palestina.

Kecaman oleh AS datang setelah berbulan-bulan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina yang telah menguji hubungan antara Washington dan sekutu utamanya di Timur Tengah.

Sebelumnya pada hari Minggu, Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir, bagian dari pemerintah sayap kanan yang berkuasa pada bulan Desember, mengunjungi kompleks masjid Al-Aqsa, suci bagi umat Islam dan Yahudi, yang dikenal sebagai Temple Mount, dan menyatakan Israel "bertanggung jawab".

Miller mengatakan Washington juga prihatin dengan "kunjungan provokatif" dan "menyertai retorika yang menghasut."

"Ruang suci ini tidak boleh digunakan untuk tujuan politik, dan kami meminta semua pihak untuk menghormati kesuciannya," katanya, juga menegaskan kembali posisi AS bahwa status quo harus dipertahankan di tempat-tempat suci Yerusalem.

FOLLOW US