JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi yang baik tahun 2023 disebut jadi beri dukungan kuat dalam menyusun APBN 2024.

"Untuk perkembangan ekonomi nasional, dengan pertumbuhan kuartal I-2023 yang cukup baik di 5,03%, inflasi yang menurun, dan neraca pembayaran terutama dari sisi ekspor minus impor masih mengalami surplus, ini memberikan dukungan yang cukup baik untuk menyusun APBN 2024," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Namun, pihaknya juga mewaspadai tren pelemahan global yang sedang dan terus terjadi.

"Inflasi global dan suku bunga yang tinggi juga perlu kita waspadai dampaknya terhadap likuiditas yang ketat serta cost of money yang sangat tinggi, inilah yang akan menjadi berbagai tantangan yang harus dikelola," ucap Sri Mulyani.

Selain itu, dia menyebut bahwa nilai tukar Rupiah harus merefleksikan dinamika tersebut.

Kemudian, dari sisi asumsi Surat Berharga Negara (SBN) yang diharapkan tetap terjaga stabil dengan kebijakan fiskal dan APBN yang makin sehat dan pertumbuhan ekonomi RI yang semakin baik.

Dia bersyukur Indonesia berada dalam situasi yang relatif lebih baik, meskipun memang guncangan-guncangan yang terjadi.

Baik itu berasal dari pandemi, berasal dari geopolitik, perubahan iklim, maupun disrupsi ekonomi digital telah menimbulkan tantangan yang tidak mudah.

"Ini tentu mempengaruhi kinerja perekonomian suatu negara. Indonesia terus mewaspadai berbagai tantangan eksternal tersebut, dan di sisi lain, Indonesia juga memiliki berbagai tugas dan tantangan untuk memperbaiki fondasi secara struktural perekonomian Indonesia," tandas Sri Mulyani.