• Oase

Kesetiaan Anjing Penjaga Ashabul Kahf yang Terpuji

Rizki Ramadhani | Rabu, 17/05/2023 20:46 WIB
Kesetiaan Anjing Penjaga Ashabul Kahf yang Terpuji Ilustrasi (foto:nuonline)

Jakarta - Manusia di berbagai wilayah dunia manapun sangat menekankan pentingnya sikap setia. Demikian juga yang dianjurkan dalam Islam. Namun kesetiaan yang dipandang baik haruslah sesuai dengan syariat.

Anjing adalah hewan penjaga, yang setia. Dia rela menjaga di depan rumah, bahkan selalu siap untuk bertempur dengan orang maupun hewan lain yang dianggapnya mengganggu. Selain itu, hewan mamalia ini terkenal kesetiaannya.

Ada kisah seekor anjing jantan bernama Hachiko. Dia sangat terkenal di negeri Sakura, bahkan dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikannya. Setelah majikannya meninggal, Hachiko biasa menunggu majikannya di stasiun Shibuya, Tokyo. Kesetiaannya ini terus dilakukan walau sang majikan telah meninggal dunia. Hachiko senantiasa berdiri di depan stasiun tersebut, berharap majikannya akan kembali suatu saat nanti.

Kesetiaan hewan yang memiliki penciuman yang peka ini pada manusia banyak dipengaruhi karena kebiasaan anjing untuk hidup berkelompok. Dia juga memiliki kecenderungan untuk memandang manusia sebagai bagian dari keluarganya.

Kisah hewan yang sangat setia menemani manusia ini juga terdapat dalam kisah ashab al-Kahf, sebagaimana dalam surah Al-Kahf ayat 18 dan 22;

Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman dalam surah (ke-18) Al-Kahf ayat 18,

"Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka."

Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman dalam surah (ke-18) Al-Kahf ayat 22,

"Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, "(Jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya," dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang kedelapan adalah anjingnya." Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun."

Ada yang berpendapat, anjing Ashabul Kahfi tidak hanya menjaga mereka ketika mereka tidur di dalam gua, tetapi juga berburu dan bercocok tanam.

Dikisahkan ada beberapa pemuda berlindung di dalam gua (ashabul kahfi). Mengenai jumlahnya masih terdapat perbedaan, namun yang paling terkenal ada tujuh pemuda disertai satu ekor anjing peliharaannya. Dalam kisah israiliyat disebutkan tujuh pemuda yang beriman kepada Allah ﷻ ini bernama Kastunus, Martinus, Maxalmena, Danimus, Bairunus, Thamlika, dan Yathbunus.

Allah Azza wa Jalla menidurkan para pemuda ini di dalam gua. Sedangkan anjing yang ikut serta juga tertidur saat berjaga-jaga. Anjing ini berada di depan gua sambil membentangkan kedua lengannya.

Demikianlah kesetiaan yang dilandasi keimanan. Dibangun atas dasar saling percaya dan melindungi.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang setia di atas kebenaran. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US