• Info MPR

HNW Nyatakan Siap Perkuat Hubungan Indonesia dengan Mesir

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 16/05/2023 14:55 WIB
HNW Nyatakan Siap Perkuat Hubungan Indonesia dengan Mesir Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW ) berdialog dengan pimpinan senat (Majelis Syuyukh) di Parlemen Mesir yang dipimpin oleh Wakil I Senate Mesir Dr. Bahaa El-Din Abu Shoka.

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, Indonesia memiliki hubungan dekat dengan Mesir yang sudah terjalin sejak lama, baik secara politik maupun keilmuan keagamaan.

Hal itu dikatakan HNW saat berdialog dengan pimpinan senat (Majelis Syuyukh) di Parlemen Mesir yang dipimpin oleh Wakil I Senate Mesir Dr. Bahaa El-Din Abu Shoka.

“Hubungan Mesir dan Indonesia sangat dekat, karena kedua negara sudah terbiasa berdiskusi tentang demokrasi dan pemerintahan, serta bertukar kunjungan pimpinan-pimpinan lembaga tinggi negara. Mesir bahkan merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946,” ujar Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/5/23).

Lebih lanjut, dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (2/5) itu, HNW mengatakan, solidaritas Mesir dan Indonesia juga tercermin dalam forum-forum Internasional, keduanya sama-sama pelopor KTT Afrika-Asia dan sesama anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Keduanya juga mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah di negara Arab seperti Suriah, Palestine dan Irak.

Karenanya, HNW menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan penguatan hubungan dengan Mesir baik dalam skala politik maupun keilmuan keagamaan. Hal ini disambut dengan sangat baik oleh Wakil Ketua Senat (Majlis Syuyukh) Mesir; Dr Bahaa El Di Abu Shoka, yang juga berharap melalui diplomasi Parlemen dengan kunjungan langsung seperti ini akan berkontribusi positif untuk penguatan demokrasi dan hubungan antara ke dua parlemen dan ke dua bangsa dan negara.

Hidayat menambahkan, kedekatan Indonesia dan Mesir juga pada aspek budaya, sosial, dan peradaban, keilmuan dan keagamaan. Di antara tanda kedekatan tersebut adalah adanya kebun mangga Soekarno di kawasan Ismailiyah, adanya jalan di Mesir dengan nama Soekarno, pertukaran budaya Indonesia yang rutin diadakan di Kairo, dan juga banyaknya alumni Al-Azhar yang bahkan dulu terlibat di dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, menjadi Bapak-Bapak Bangsa dan Pahlawan Nasional seperti KH Mas Mansur, KH Abdul Kahar Mudzakkir.

“Kami berterima kasih kepada Senate Mesir atas sambutan yang hangat. Semoga hubungan Indonesia-Mesir terus meningkat dan semakin kuat di masa yang akan datang,” sambung Hidayat.

Diketahui, HNW memimpin kunjungan kerja delegasi MPR-RI ke Mesir pada 28 April – 3 Mei 2023. Selain berkunjung ke Parlemen Mesir, HNW juga melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR-RI untuk kedubes dan berbagai latar warga Indonesia di Mesir.

Selain itu, HNW turut menyaksikan laga final Garuda Super Cup yang diselenggarakan oleh PPMI. Ia juga diundang untuk menyampaikan orasi dalam rangka penyambutan untuk ratusan mahasiswa baru Indonesia di al Azhar Mesir, yang diselenggarakan di aula fakultas Tarbiyah Universitas al Azhar.

HNW juga mengaku diterima berdialog dengan Rektor dan Wakil Rektor Al-Azhar Mesir untuk mendiskusikan solusi bagi kemudahan dan penambahan penerimaan Mahasiswa Indonesia ke universitas Al-Azhar.

Dirinya menyampaikan apresiasi kepada Dr. Salama Daoud, Rektor Al-Azhar Mesir, atas peran alAzhar; Ulama dan Alumninya terhadap pengembangan ilmu dan dakwah yang wasathiyyah di Indonesia, sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga di era reformasi.

HNW juga berterimakasih kepada Rektor Al-Azhar yang menerima dengan sangat baik mahasiswa Indonesia di Mesir yang dinilai berethika tinggi, terbuka untuk ilmu pengetahuan, mahir berbahasa Arab, dan mudah beradaptasi dengan budaya di Mesir.

Jumlah mahasiswa Indonesia di Al-Azhar Mesir merupakan yang terbanyak dari negara asing lainnya, yakni 12 ribu mahasiswa dari total 40 ribu mahasiswa asing dari 120 negara. Ini juga bukti kedekatan Indonesia dengan Mesir di bidang pendidikan.

“Apresiasi yang tinggi untuk institusi Al-Azhar yang terus menyebarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta telah menerima dengan baik mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Dan siap bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar untuk mensukseskan program-program penerimaan Mahasiswa dari Indonesia. Apalagi banyak juga Anggota MPR-RI yang merupakan lulusan dari Al-Azhar Mesir, dan semoga tren ini terus berlanjut dan meningkat,” pungkasnya.

FOLLOW US