• News

Polisi Temukan 29 Mayat Lagi, Korban Sekte Kristen Kenya Capai 179 Orang

Yati Maulana | Sabtu, 13/05/2023 11:40 WIB
Polisi Temukan 29 Mayat Lagi, Korban Sekte Kristen Kenya Capai 179 Orang Pakar forensik dan detektif menemukan jenazah lagi yang diduga pengikut sekte Kristen bernama Good News International Church, di hutan Shakahola, Kenya 11 Mei 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Penyelidik Kenya menemukan 29 mayat lagi pada Jumat dalam pencarian lanjutan bagi para korban kultus hari kiamat di tenggara negara itu.

Korban tewas sekarang mencapai 179 orang. Pihak berwenang minggu ini telah mencari jenazah di kuburan dangkal yang tersebar di seluruh hutan Shakahola dan mencari korban yang selamat karena ratusan orang masih dilaporkan hilang.

Pada hari Rabu, pengadilan Kenya menolak jaminan untuk Paul Mackenzie, pemimpin Gereja Kabar Baik Internasional, yang telah dituduh memerintahkan para pengikutnya untuk membuat anak-anak mereka dan diri mereka sendiri kelaparan sampai mati sehingga mereka dapat pergi ke surga sebelum akhir dunia.

Pejabat daerah Rhoda Onyancha mengatakan pencarian telah meluas ke bagian lain hutan pada hari Jumat. Penggalian akan dilanjutkan pada hari Sabtu.

Di antara mayat yang digali pada Jumat, 12 adalah anak-anak, kata seorang penggali kuburan di lokasi penggalian, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Reuters.

Mackenzie belum diminta untuk mengajukan pembelaan. Pengacaranya mengatakan dia bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan mereka.

Awal tahun ini, Mackenzie ditangkap dan kemudian dibebaskan dengan jaminan atas dugaan pembunuhan dua anak karena kelaparan dan mati lemas.

Dia kembali ke hutan Shakahola setelah dia dibebaskan dan memajukan perkiraan kiamatnya dari Agustus hingga 15 April, kata kerabat pengikutnya, yang menimbulkan kritik dari beberapa anggota parlemen bahwa dinas keamanan kehilangan kesempatan untuk mencegah kematian massal.

Wakil Presiden Kenya Rigathi Gachagua mengatakan pada hari Jumat penemuan kultus kelaparan adalah tentang individu dan bukan institusi gereja dan berjanji untuk melindunginya dari mereka yang mungkin mempersenjatai bencana kultus tersebut.

"Mereka ingin menggunakan isu kecil itu untuk menjelek-jelekkan Gereja Kristus," katanya dalam klip video yang diposting online oleh Citizen TV Kenya.

FOLLOW US