Jakarta - Tidaklah Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan segala sesuatu melainkan ada hikmahnya. Berbagai manfaat dan pembelajaran bisa didapatkan manusia. Sebagaimana kisah berikut ini.

Burung gagak merupakan mahluk yang dipercaya Allah ﷻ untuk mengajarkan manusia tentang cara melakukan pemakaman jenazah orang yang sudah meninggal.

Selain jasanya yang sangat besar ini, burung yang memiliki nama latin corvius ini mempunyai kelebihan dan keunikan lainnya. Dia memiliki volume otak yang besar. Inilah yang menjadikannya sebagai burung yang cerdas. Mahluk ciptaan Allah ﷻ ini memiliki kemampuan dan mental yang sangat baik sehingga bisa beradaptasi di lingkungannya. Saking pintarnya, banyak negara pernah menggunakannya sebagai mata-mata saat belum adanya robot atau drone.

Hewan pintar ini juga menggunakan logika dalam memecahkan suatu masalah. Bahkan, dia juga bisa membuat hewan lain bekerja untuknya seperti mencari makanan. Setidaknya, hewan-hewan tersebut bisa memudahkannya. Allah Azza wa Jalla juga memberikannya kemampuan untuk dapat mengatur dan menghasilkan suhu tubuhnya sendiri.

Hewan yang tergolong berdarah panas (warm-blooded) ini memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sekawanan kelompoknya. Kawanan burung gagak akan datang membantu tatkala salah satu dari mereka terluka. Selain itu, hewan yang namanya disebut di dalam Al-Qur’an ini tidak akan sungkan untuk membagi makanannya kepada sekawanan lainnya.

Uniknya, mereka berkomunikasi dengan membuat frekuensi suara yang berbeda. Setiap kelompok memiliki cara berkomunikasinya masing-masing. Burung gagak juga memiliki kerjasama tim yang kuat, terbukti ketika mereka mencari makanan dilakukan secara berkelompok.

Burung cerdas ini termasuk hewan yang setia kepada pasangannya. Sang jantan, yang umumnya berukuran tubuh lebih besar dibandingkan betinanya, mampu hidup bersama pasangannya seumur hidup. Membina keluarga yang harmonis dan menjaga kelangsungan jenisnya. Burung yang saling setia ini juga mampu bertahan hidup selama 17 tahun bahkan ada yang sampai berusia 40 tahun.

Mahluk ini senantiasa menjalani hidup secara teratur dan disiplin. Uniknya, mereka sangat suka mandi. Sehingga, bulu mereka tetap terawat dan terjaga kebersihannya.

Selain pintar, mereka juga terkenal pandai menyamar. Warna gelap pada bulunya digunakan sebagai kamuflase saat berada di tempat gelap atau di malam hari.

Sebagaimana mahluk lainnya, burung yang tercatat dalam sejarah manusia ini pun termasuk bagian mata rantai dari siklus kehidupan.

Demikianlah beberapa keunikan dan kemuliaan sikap yang dimiliki burung gagak. Akankah kita mampu meneladani kelebihan yang dimilikinya. Menghargai peran pentingnya saat mengajarkan putera nabi Adam `alaihissalam.

Semoga kisah ini dapat menambah khazanah keilmuan kita. (Kontributor : Dicky Dewata)