• Info MPR

Bamsoet: Seluruh Presiden Indonesia Miliki Karakter Kepemimpinan Kuat

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 10/05/2023 16:36 WIB
Bamsoet: Seluruh Presiden Indonesia Miliki Karakter Kepemimpinan Kuat Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5/23). (Foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai seluruh Presiden Indonesia sejak era Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, memiliki karakter kuat. Menurutnya, karakter kepemimpinan kuat itu bisa dipelajari oleh perwira siswa pendidikan reguler (Pasis Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-61 Tahun 2023.

Presiden Soekarno, misalnya, merupakan presiden berkharisma dan berwibawa, seorang cendekiawan dan ideolog. Memiliki daya tarik dan kemampuan persuasif untuk mengubah presepsi orang lain, sekaligus membangun loyalitas. Kemampuan orasinya mampu membangun optimisme serta membakar semangat juang.

"Pada masa kepemimpinannya, Presiden Soekarno berhasil membangun semangat revolusi dan nasionalisme yang bermuara pada terwujudnya cita-cita Indonesia merdeka, serta menyatukan Papua Barat kedalam NKRI. Terbentuknya Gerakan Non Blok pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, menjadi bukti kepiawaian Presiden Soekarno membangun aliansi dan meraih simpati internasional, untuk membebaskan diri dari bayang-bayang hegemoni Barat dan Timur," ujar Bamsoet saat memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023, di Kelas A, Gedung RE Martadinata, Seskoal, Jakarta, Rabu (10/5/23).

Turut hadir jajaran Seskoal antara lain, Komandan Laksda TNI Yoos Suryono Hadi, Kapusjianmar Laksma TNI Fauzi, Seklem Kolonel Laut (KH) Bambang Suharjo, Dirjianbangdik Kolonel (Mar) Tedy, serta Dirbin Kolonel Laut (T) Iwan Indrawan.

Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-61 Tahun 2023 diikuti 118 peserta perwira menengah (Pamen). Diantaranya, 101 Pamen TNI AL, 2 Pamen TNI AD, 2 Pamen TNI AU, 5 Pamen Polri, serta 8 Pamen dari militer mancanegara. Antara lain Arab Saudi, Australia, India, Malaysia, Pakistan, Philipina, Singapura, Srilanka, dan Amerika Serikat.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, pada kepemimpinan Presiden Soeharto, dalam 32 tahun masa pemerintahannya, berhasil meletakan pondasi pembangunan di Indonesia melalui REPELITA, membangun stabilitas sosial-politik, serta mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur.

Dilanjutkan kepemimpinan Presiden BJ Habibie, walaupun singkat namun tidak menafikkan kenyataan, bahwa banyak hal yang telah beliau persembahkan. Khususnya, bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan.

"Habibie menjadi orang pertama di dunia yang menemukan teori untuk mengkalkulasikan gejala perambatan retakan sayap pesawat terbang secara acak (crack propagation onrandom), sehingga dikenal sebagai Mr. Crack. Kemudian Presiden KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur), dikenal sebagai Presiden yang bergaya kharismatik, senantiasa menonjolkan sikap anti kekerasan dalam mengambil kebijakan, dan menghormati pluralisme," jelas Bamsoet.

Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, Presiden Megawati Soekarnoputri, merupakan sosok yang memiliki karakter dan kepribadian kuat, menjunjung tinggi adat ketimuran. Selama kepemimpinannya, dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsip: berpolitik dengan ideologi, sesuai konstitusi. Tidak heran jika beliau menolak perpanjangan masa jabatan dan periodisasi presiden.

Pada masa pemerintahan Presiden Megawati, KPK dibentuk, sebagai tindaklanjut atas amanat TAP MPR Nomor VIII Tahun 2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

"Kepemimpinan nasional dilanjutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikenal sebagai sosok demokratis, serta menghormati kompromi dan konsensus demi menghindarkan sikap otoriter. SBY adalah karakter pemimpin yang mengedepankan sikap kehati-hatian, kecermatan dan kematangan berfikir sebelum mengambil suatu keputusan. Semasa kepemimpinan SBY, Indonesia berhasil menyelesaaikan batas maritim Indonesia dengan 2 negara sahabat, yaitu Singapura dan Filipina," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, Presiden Joko Widodo, yang saat ini menjabat untuk masa jabatan keduanya, memiliki karakter partisipatif dan karismatik, dekat dengan rakyat. Program pemerataan pembangunan terasa begitu nyata, dengan menggalakan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa. Kepedulian pada kehidupan rakyat dimanifestasikan melalui berbagai program bantuan sosial, seperti KIP dan BPJS, yang sangat dirasakan manfaatnya oleh kelompok ekonomi lemah.

"Dari berbagai periodisasi pemerintahan yang telah dilalui, kita dapat mengambil satu benang merah dalam konteks kepemimpinan nasional. Meskipun dihadapkan pada tantangan kehidupan kebangsaan yang beragam dan dinamis, setiap pemerintahan mengadopsi gaya kepemimpinan khas masing-masing. Namun semuanya memiliki satu keseragaman visi yaitu mewujudkan tujuan naional melalui pembangunan untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas Bamsoet.

FOLLOW US