• News

Moskow Ancam Berhenti, PBB Lanjutkan Inspeksi Kesepakatan Ekspor Ukraina

Yati Maulana | Rabu, 10/05/2023 20:30 WIB
Moskow Ancam Berhenti, PBB Lanjutkan Inspeksi Kesepakatan Ekspor Ukraina Kapal pengangkut curah berbendera Malta, Rojen, membawa gandum Ukraina, berlayar di Bosphorus, Istanbul, Turki 7 Agustus 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan inspeksi dilanjutkan pada Selasa terhadap kapal-kapal yang keluar di bawah kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina ke Laut Hitam yang aman. Sebelumnya, Moskow mengancam akan menghentikan kesepakatan pada 18 Mei karena hambatan terhadap ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri.

Tidak ada inspeksi kapal masuk atau keluar pada hari Minggu atau Senin.

AS dan Turki menjadi perantara perjanjian ekspor Laut Hitam pada Juli untuk membantu mengatasi krisis pangan global yang diperparah oleh perang Moskow di Ukraina. Pejabat dari Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB membentuk Pusat Koordinasi Bersama (JCC) di Istanbul, yang mengimplementasikan kesepakatan tersebut.

"JCC telah mengonfirmasi bahwa pemeriksaan telah dilanjutkan hari ini pada kapal-kapal yang keluar," kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq.

Pejabat senior dari empat partai akan bertemu di Istanbul minggu ini untuk melakukan pembicaraan. Rusia mengatakan tidak akan memperpanjang pakta tersebut setelah 18 Mei kecuali daftar tuntutan dipenuhi untuk menghilangkan hambatan ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths sedang melakukan perjalanan ke Istanbul, kata Haq.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada hari Selasa menggambarkan diskusi menjelang pertemuan yang direncanakan pada hari Rabu dan Kamis sebagai hal yang "positif".

"Kami akan bekerja untuk melanjutkan kesepakatan biji-bijian pada 18 Mei tanpa mengizinkan penghentian atau penghentian apa pun," kata Akar kepada penyiar Haberturk.

Untuk membantu meyakinkan Rusia agar mengizinkan Ukraina melanjutkan ekspor biji-bijian Laut Hitam, pakta tiga tahun juga dibuat pada bulan Juli di mana PBB setuju untuk membantu Moskow memfasilitasi pengiriman tersebut.

Sementara ekspor Rusia itu tidak tunduk pada sanksi Barat yang diberlakukan setelah invasi Ukraina pada Februari 2022, Moskow mengatakan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi merupakan penghalang pengiriman.

Rusia dalam kutipan surat yang dilihat oleh Reuters bulan lalu mengatakan kepada rekan-rekan JCC-nya bahwa mereka tidak akan menyetujui kapal baru untuk mengambil bagian dalam kesepakatan Laut Hitam kecuali transit akan dilakukan pada 18 Mei - "tanggal yang diharapkan penutup."

Tidak ada kapal baru yang disahkan oleh JCC sejak Kamis.

FOLLOW US