• Oase

Allah SWT Mempunyai Rahasia dan Hikmah dalam Setiap Peristiwa

Rizki Ramadhani | Rabu, 10/05/2023 20:01 WIB
Allah SWT Mempunyai Rahasia dan Hikmah dalam Setiap Peristiwa Ilustrasi kaligrafi (foto:pinterest)

Jakarta - Allah Subhanahu wa Ta`ala meninggikan derajat para rasul dan nabi serta semua hamba yang beriman. Allah Azza wa Jalla senantiasa memberi pertolongan dan bantuan kepada mereka. Terlebih saat mendapatkan kesulitan didalam menegakan agama.

Hal ini sudah menjadi janji Allah ﷻ sebagaimana firman-Nya dalam surah (ke-40) Ghafir ayat 51,

Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya para saksi (hari kiamat).”

Allah azza wa jalla menyelamatkan nabi Nuh `alaihissalam dari kezaliman umatnya yang durhaka. Mereka dibinasakan melalui banjir besar. Nabi Ibrahim `alaihissalam juga diselamatkan dari hukuman dibakar hidup-hidup oleh raja Namrud.

Demikian pula nabi Musa `alaihissalam dan pengikutnya diselamatkan oleh Allah ﷻ dengan terbelahnya laut Merah. Bahkan Fir’aun bersama bala tentaranya ditenggelamkan ke dalam laut tersebut. Adapun nabi Yusuf `alaihissalam diselamatkan dari kezaliman dan iri hati saudara-saudaranya serta dari fitnah para wanita. Bahkan akhirnya mereka menghormati beliau `alaihissalam.

Tidak luput juga ketika Allah ﷻ menyelamatkan nabi Isa `alaihissalam dari makar pembunuhan. Sehingga beliau `alaihissalam dapat terhindar dari penyaliban. Allah ﷻ juga menyelamatkan nabi Muhammad ﷺ dari kezaliman kafir Quraisy dan kedengkian Yahudi Madinah. Sehingga akhirnya beliau ﷺ berhasil membebaskan Mekah dari sela bentuk kesyirikan.

Selain itu, ada pula kisah Ashabul Kahfi. Para pemuda beriman yang diselamatkan oleh Allah ﷻ. Mereka disembunyikan dengan cara ditidurkan dalam gua.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa terdapat beberapa nabi dan orang salih yang telah dibunuh. Mungkin timbul di pikiran kita, bukankah Allah Yang Maha Kuasa dan Penolong mampu menyelamatkan mereka dengan mudah. Sehingga nabi Zakaria, nabi Yahya, serta banyak nabi lainnya `alaihimussalam dan orang salih lainnya dapat terselamatkan dari kezaliman.

Allah ﷻ lebih mengetahui cara menolong mereka. Karena ditangan-Nya lah segala kebaikan. Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Lagi pula hal tersebut tidak mengurangi kemuliaan mereka, agama dan pemeluknya. Terlebih mereka yang dahulu dibunuh itu telah dibalaskan oleh Allah Azza wa Jalla.

Adapun Al-Qur’an menjelaskan kondisi orang-orang yang zalim tersebut dalam surah (ke-3) Ali Imran ayat 112,

"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas."

Di sisi lain, Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-37) Ash-Shaffat ayat 172-173,

Telah berlaku ketetapan Kami untuk para hamba Kami yang menjadi rasul, bahwa sungguh mereka benar-benar golongan yang dimenangkan.“

Terbunuhnya seseorang apabila dengannya agama dan pengikutnya menjadi mulia, maka itu merupakan penyempurna kemenangan. Agama yang diperjuangkannya akan selalu dijaga dan dimenangkan oleh Allah azza wa Jalla.

Para nabi `alaihimussalam dan orang salih yang terbunuh untuk membela agama memiliki akhir yang baik (husnul khatimah) dan menjadi syuhada’. Mereka berada dalam puncak kemenangan. Para syuhada akan bahagia di akhirat.

Allah ﷻ juga pasti akan membalaskan kejahatan musuhnya dengan cara-Nya sendiri. Hal ini sangat mudah bagi-Nya.

Allah Yang Maha Tahu mempunyai rahasia dan hikmah dalam setiap peristiwa di dunia ini. Termasuk kisah akhir hidup nabi Zakaria dan puteranya nabi Yahya `alaihimussalam.

Semoga kaum muslim dapat memperoleh berbagai mutiara hikmah dari sekelumit kisah ini. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US