• Oase

Nabi Zakaria AS Syahid Dalam Kemuliaan

Rizki Ramadhani | Sabtu, 06/05/2023 14:01 WIB
Nabi Zakaria AS Syahid Dalam Kemuliaan Ilustrasi (foto:pinterest)

Jakarta - Setiap manusia pasti akan mengalami kematian. Karena itu, agama memerintahkan kita untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang abadi kelak.

Dikisahkan Yahya `alaihissalam dimuliakan Allah ﷻ dengan diangkat sebagai nabi bani Israil. Nabi Zakaria dan putera tercintanya `alaihimussalam ini hidup sejaman. Termasuk kerabat pula, nabi Isa `alaihissalam yang hidup pada masa yang sama. Mereka `alaihimussalam senantiasakan mendakwahkan tauhid. Menyeru kepada kebenaran serta melarang dari kebathilan.

Tibalah waktu yang ditetapkan Allah Azza wa Jalla untuk nabi Zakaria `alaihissalam. Beliau `alaihissalam pun diwafatkan Allah ﷻ. Berdasarkan riwayat dari hadits yang marfu’. Wahab bin Munbih menyebutkan nabi Zakaria `alaihissalam meninggal dengan cara dibunuh. Namun ada pula riwayat Ishaq bin Basyar dari Idris bin Sinan dari Wahab yang mengatakan bahwa nabi Zakaria `alaihissalam meninggal secara wajar. Adapun orang yang terbelah di dalam pohon adalah Yesaya. Ada juga yang menyebut Sya’ya atau Isaiah. Wallahu A’lam.

Dikisahkan nabi Yahya `alaihissalam telah syahid. Beliau `alaihissalam dibunuh dengan cara dipenggal lehernya. Berita menyedihkan ini telah diketahui nabi Zakaria ‘alaihissalam. Sebagai orang tua, beliau `alaihissalam merasakan pilu atas peristiwa tersebut. Allah ﷻ pun sudah mengazab pelakunya. Sang pembunuh itu dikubur hidup-hidup. Ditenggelamkan ke dalam bumi.

Namun nabi Zakaria ‘alaihissalam tidak larut dalam kesedihan. Beliau ‘alaihissalam juga diburu oleh orang-orang dzalim tersebut. Mereka bermaksud hendak membunuhnya juga. Nabi yang mulia ini melarikan diri melintasi pepohonan di Baitul Maqdis.

Salah satu pohon yang besar itu terbelah menjadi dua berkat kekuasaan Allah ﷻ. Maka beliau ‘alaihissalam segera masuk ke dalamnya. Kemudian pohon itu menutup kembali seperti semula. Nabi Zakaria ‘alaihissalam pun dapat berlindung dari kejaran kaumnya yang dzalim.

Namun iblis menyaksikan tempat persembunyian tersebut. Mahluk yang mendapat laknat Allah ﷻ ini tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia segera memotong kain baju beliau `alaihissalam. Selanjutnya Iblis mengabarkannya kepada kaum yang dzalim itu. Tidak lupa ditunjukannya secarik potongan kain baju tersebut sebagai penguat kesaksiannya.

Mereka pun langsung bergegas mendatangi lokasi pohon yang dimaksud. Kaum yang biadab ini menggergaji pohon tersebut. Ketika gergaji itu telah mengenai otot-ototnya, nabi yang mulia ini pun merintih. Allah ﷻ mewahyukan apabila erangan beliau `alaihissalam tidak mereda, maka Allah ﷻ akan membalikan bumi dan semua yang ada di atasnya. Maka nabi Zakaria `alaihissalam pun menghentikan rintihannya. Betapa sayangnya beliau `alaihissalam terhadap umatnya.

Akhirnya nabi yang salih ini syahid dalam kondisi terbelah menjadi dua. Sungguh mulia pahala dan ganjaran yang akan didapatkan nabi Zakaria `alaihissalam kelak.

Dijelaskan oleh imam Ibnul Qoyim rahimahullah dalam Hidayah al-Hayara, bahwa generasi bani Israil yang datang setelah nabi Musa `alaihissalam, adalah pembunuh para nabi.

Mereka membunuh nabi Zakaria dan puteranya nabi Yahya serta banyak nabi-nabi yang lainnya `alaihimussalam. Hingga pernah terjadi bani Israil membunuh 70 nabi dalam waktu sehari. Setelah itu, mereka mengadakan pasar di sore harinya. Bangsa penindas ini seolah-olah tidak berbuat kesalahan apapun.

Demikianlah kebiadaban dan kedzhaliman bangsa Yahudi terhadap para nabinya.

Semoga Allah ﷻ senantiasa menjaga keimanan kita dan melindingi dari berbagai makar mereka. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US