• News

Indonesia-Yordania Sepakat Ciptakan Islam Moderat dan Damai

Yahya Sukamdani | Kamis, 04/05/2023 05:07 WIB
Indonesia-Yordania Sepakat Ciptakan Islam Moderat dan Damai Duta Besar Yordania di Indonesia Abdallah Suliman Abdallah Abu Romman. Foto: Republika.co.id

JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Yordania bersepakat menggelorakan Islam yang moderat dan damai.

Hal itu disampiakan usai pertemuan antara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel bersama Duta Besar Yordania di Indonesia Abdallah Suliman Abdallah Abu Romman, Kantor Pusat BNPT di Sentul, Jawa Barat, Selasa (2/5/2023).

"Tujuan kami bersama adalah menunjukkan wajah Islam yang damai. Kita tangkal paham takfiri, kita gelorakan dakwah Islam yang Rahmatan Lil Alamin," ujar Rycko dalam keterangannya yang diterima, Rabu (3/5/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Rycko menekankan pentingnya melakukan segala upaya untuk menunjukkan wajah Islam yang moderat dan damai, termasuk menggaungkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Rycko juga menambahkan bahwa salah satu strategi Indonesia dalam menangani penyebaran paham-paham kekerasan adalah dengan menghadirkan tokoh agama dan cendekiawan yang moderat.

"Kita mewaspadai paham-paham yang menggunakan simbol Islam untuk menyebarkan kekerasan dan kebencian, kita menghadirkan tokoh agama dan cendekiawan untuk meng-counter (melawan) doktrin-doktrin tersebut," ujarnya melanjutkan.

Menyambung pernyataan tersebut, Duta Besar Yordania untuk Indonesia Abdallah Suliman Abdallah Abu Romman mengaku bahwa kerja sama selama ini berjalan efektif karena adanya kesamaan cita-cita di antara kedua negara.

"Hubungan kerja sama ini sudah berjalan lama dan efektif, karena Indonesia dan Yordania memiliki kesamaan cita-cita, yakni menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya," ujar Abdallah Suliman.

Terkait tokoh agama yang turut membantu dalam menangkal paham kekerasan, Yordania bersedia mengirimkan ulama-ulamanya ke Indonesia untuk turut membantu misi tersebut.

"Ulama-ulama Yordania dapat datang dan ikut melawan paham-paham yang salah," ujarnya seperti dilansir republika.co.id.

Selama ini, Indonesia dan Yordania telah berperan aktif dalam upaya penanggulangan terorisme sebagai implementasi atas ditandatanganinya nota kesepahaman antara BNPT RI dengan Menteri Dalam Negeri Yordania pada tahun 2021.

Tidak hanya itu, peran aktif kedua negara dalam penanggulangan terorisme juga turut dibuktikan dengan terselenggaranya Aqaba Process di Indonesia pada 2022 yang merupakan sebuah inisiatif King Abdullah II dari Kerajaan Yordania.

Aqaba Process telah mempertemukan 16 negara untuk meningkatkan koordinasi penanggulangan terorisme di tingkat global.

FOLLOW US