• News

Lebih 100 Pengikutnya Meninggal, Pemimpin Sekte Kenya Akhirnya Muncul di Pengadilan

Yati Maulana | Rabu, 03/05/2023 09:40 WIB
Lebih 100 Pengikutnya Meninggal, Pemimpin Sekte Kenya Akhirnya Muncul di Pengadilan Paul Mackenzie, 50, seorang pemimpin sekte Kenya muncul di Pengadilan Hukum Malindi, di Malindi, Kenya, 2 Mei 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang pemimpin kultus Kenya yang dituduh memerintahkan para pengikutnya untuk membuat diri mereka kelaparan sampai mati muncul di pengadilan pada Selasa. Para penyelidik masih mencari lebih banyak mayat di sebuah hutan di Kenya timur di mana 101 mayat telah digali.

Pihak berwenang Kenya mengatakan yang tewas adalah anggota Gereja Good News International yang dipimpin oleh Paul Mackenzie, 50, yang meramalkan dunia akan berakhir pada 15 April dan memerintahkan para pengikutnya untuk bunuh diri agar menjadi yang pertama pergi ke surga.

Jumlah korban tewas mencapai 109 - 101 mayat, sebagian besar anak-anak, ditemukan di kuburan massal dan delapan orang ditemukan hidup yang kemudian meninggal - namun bisa bertambah lagi. Kementerian dalam negeri mengatakan lebih dari 400 orang hilang.

Mackenzie, yang berada dalam tahanan polisi, belum berkomentar secara terbuka atas tuduhan terhadapnya atau diminta untuk mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana apa pun. Dua pengacara yang bertindak untuknya menolak berkomentar.

Seorang penyelidik yang terlibat dalam kasus tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa Mackenzie membantah memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa.

Mackenzie menghadapi sejumlah dakwaan terkait dugaan pelanggaran sebelumnya, tetapi jaksa belum mengeluarkan surat dakwaan terkait kuburan massal.

Televisi Warga menunjukkan Mackenzie muncul di pengadilan di kota pesisir Malindi, sekitar satu setengah jam perjalanan dengan mobil dari hutan Shakahola tempat kuburan massal ditemukan.

Dia mengenakan kemeja dan jaket merah muda, berdiri di samping delapan anggota kultus lainnya.

Media Kenya melaporkan bahwa pengadilan Malindi memindahkan kasus tersebut ke kota pelabuhan Mombasa yang lebih besar.

Kepala ahli patologi pemerintah mengatakan pada hari Senin bahwa sejauh ini 10 otopsi telah dilakukan, pada tubuh satu orang dewasa dan sembilan anak. Sebagian besar menunjukkan tanda-tanda kelaparan, sementara dua anak menunjukkan tanda-tanda sesak napas, katanya.

FOLLOW US