Jakarta -  Al-Qur’an bukan merupakan kitab dongeng pengantar tidur. Seluruh kisah yang Allah Subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an adalah nyata. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Terdapat pengajaran dan membawa faedah bagi orang yang mau berpikir. Sebagaimana sekelumit kisah berikut ini.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa empat kisah yang ada dalam surah Al-Kahfi semuanya memuat berita tentang fitnah dan ujian serta solusinya. Oleh karena itu, Allah ﷻ berfirman dalam surah (ke-18) Al-Kahfi ayat 7,“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi mereka untuk Kami menguji mereka, siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya.”

Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah ﷻ menjadikan segala yang ada di atas muka bumi sebagai perhiasan bagi bumi dan perhiasan bagi orang-orang yang tinggal di atas muka bumi. Perhiasan bumi sangatlah banyak; seperti harta dan kekayaan, kedudukan, jabatan dan popularitas, ketampanan dan kecantikan, kesehatan, kekuatan dan kegagahan.

Namun, semua itu dijadikan sebagai ujian bagi manusia. Sehingga dapat diketahui siapakah yang paling baik amalannya.

Kisah panjang tentang raja Dzulqarnain disebutkan oleh Allah ﷻ di akhir surah al-Kahfi. Kisah yang memuat tentang fitnah jabatan. Hikayat dari seorang hamba yang berahlak mulia dan berjiwa ksatria. Seorang raja penguasa dunia pada masanya. Kekuasaannya mencapai ujung timur dan barat bumi ini.

Jabatan dan kedudukannya tidak menggoyahkan keimanannya. Beliau senantiasa bertakwa kepada Allah ﷻ. Bahkan Allah Azza wa Jalla menjadikannya sebagai seorang wali diantara wali-wali Allah ﷻ.

Raja Dzulqarnain adalah contoh seorang yang lulus menghadapi fitnah jabatan, karena jabatannya tidak menjadikannya angkuh, sombong ataupun lupa diri.

Beliau termasuk raja yang adil dan baik terhadap rakyatnya. Kedudukannya yang mulia digunakan untuk kebaikan dan ketakwaan. Bahkan beliau menggunakan jabatannya pula untuk memperbanyak amal salihnya, dengan cara memperjuangkan agama Allah ﷻ.

Diantara jasa besar Raja Dzulqarnain yang hingga kini melegenda dan dinikmati masyarakat seluruh dunia adalah dibuatnya dinding penghalang Yajuj dan Majuj. Hingga masa yang telah ditetapkan Allah Azza wa Jalla atasnya.

Beliau begitu tulus dan tidak mau menerima upah yang ditawarkan masyarakat atas jasanya tersebut. Tidak berbangga dan takjub dengan dirinya sendiri atas hasil karyanya yang menakjubkan ini. Tidak mengharapkan pujian siapapun, termasuk dari insinyur teknik maupun pakar di bidang ilmu metalurgi yang paling ternama sekalipun. Raja Dzulqarnain memuji Allah ﷻ dan menyandarkan semua padaNya.

Semoga kisah ini menjadi motivasi agar kita bisa meneladani beliau dan menghasilkan generasi penerus yang memiliki jiwa kepemimpinan dan berakhlak mulia seperti raja Dzulqarnain. (Kontributor : Dicky Dewata)