• News

Polisi Yahudi yang Tembak Mati Warga Arab Divonis Bebas

Ariyan Rastya | Sabtu, 15/04/2023 06:07 WIB
Polisi Yahudi yang Tembak Mati Warga Arab Divonis Bebas Ilustrasi - Bendera Israel (foto: Reuters)

JAKARTA - Kejaksaan Negeri Israel menjatuhkan vonis bebas kepada polisi Israel yang menembak warga Arab-Israel, Mohammed Elasibi (26) hingga tewas di Yerusalem pada 31 Maret.

Pengacara negara, Amit Aisman, mengatakan pengadilan menutup penyelidikan tanpa dakwaan atas kasus penembakan Elasibi.

Lebih lanjut, Aisman menyampaikan Departemen Investigasi Internal Kepolisian (PIID) kini menutup penyelidikan "karena tidak ada pelanggaran."

Insiden tersebut, lanjut dia, memang terjadi di lokasi yang tak terawasi kamera mana pun. Polisi juga tak punya waktu mengaktifkan kamera tubuh atau body cam mereka.

Setelah memeriksa bukti-bukti, jaksa sampai pada kesimpulan bahwa hal itu mendukung kejadian versi polisi.

"[Ada] bukti yang jelas, langsung dan nyata bahwa tidak ada kejahatan yang dilakukan [petugas]," demikian menurut jaksa seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (15/4).

Beberapa hari usai insiden, polisi mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa DNA Elasibi telah ditemukan di pegangan dan slide senjata petugas polisi.

Temuan ini memperkuat pernyataan mereka bahwa Elasibi mengambil senjata polisi sebelum ditembak mati.

Polisi Israel menembak hingga tewas Elasibi di kompleks Masjid Al Aqsa. Menurut salah satu saksi, dia membantu seorang perempuan yang berkelahi dengan polisi Israel.

Namun, polisi memiliki skenario sendiri. Menurut mereka, Elasibi mengambil pistol dari petugas dan menembak ke arah polisi perempuan di perbatasan.

Polisi kemudian menjadikan serangan itu sebagai dalih untuk membela diri.

Dua polisi perempuan juga mendukung narasi tersebut. Mereka mengatakan Elasibi benar-benar menembakkan senjata ke arah mereka lalu meleset sebelum polisi kedua menembaknya.

Saksi mata dan pejabat Arab sebagian besar menolak versi kejadian itu. Mantan pejabat polisi juga ragu penembakan itu tidak terekam di salah satu dari banyak kamera CCTV di daerah tersebut.

Keputusan kejaksaan itu menuai pro-kontra. Salah satu pujian muncul dari Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir.

"[Itu keputusan] bagus bahwa penuntut menerima kesaksian dari petugas polisi pemberani yang menetralisir seorang teroris yang mencoba menyerang Temple Mount," kata Ben Gvir.

Sementara itu, anggota Knesset Israel dari partai Arab Hadash-Ta`al, Ahmad Tibi, mengkritik keputusan tersebut.

Menurut dia singkatan PIID adalah "Departemen Penutupan Polisi."

FOLLOW US