• News

Awal Tahun 2023, Sudah Lebih dari 400 Migran Meninggal saat Melintasi Mediterania

Yati Maulana | Kamis, 13/04/2023 16:04 WIB
Awal Tahun 2023, Sudah Lebih dari 400 Migran Meninggal saat Melintasi Mediterania Sebuah kapal dalam kesulitan dengan sekitar 400 orang di dalamnya digambarkan di Laut Mediterania Tengah, 10 April 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Lebih dari 400 migran dan pengungsi tenggelam pada awal 2023 ketika mencoba menyeberangi Mediterania tengah dari Afrika Utara ke Eropa, kematian terbanyak dalam enam tahun terakhir selama periode tiga bulan, sebuah badan PBB katanya pada hari Rabu.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mendokumentasikan 441 kematian migran antara Januari dan Maret di rute migrasi paling mematikan di dunia, yang dikatakannya mungkin kurang dari hitungan. Sekitar setengah dari kematian itu terkait dengan penundaan upaya penyelamatan yang dipimpin negara dan, dalam satu kasus, tidak adanya misi penyelamatan, katanya.

“Krisis kemanusiaan yang berkepanjangan di Mediterania tengah tidak dapat ditoleransi,” kata Direktur Jenderal IOM António Vitorino. "Dengan lebih dari 20.000 kematian tercatat di rute ini sejak 2014, saya khawatir kematian ini telah dinormalisasi. Negara harus merespons."

Ribuan migran yang sebagian besar Afrika memulai perjalanan berbahaya dari pantai Libya dan Mesir, seringkali dengan perahu karet kecil, untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Rute "pusat" ini berbeda dengan penyeberangan Barat dari Maroko ke Spanyol.

Seringkali, kapal tenggelam, seperti dalam kasus kapal karam yang mematikan di Calabria, wilayah selatan Italia pada akhir Februari yang menewaskan sedikitnya 72 migran.

Kabinet Italia pada hari Selasa mengumumkan keadaan darurat imigrasi menyusul "peningkatan tajam" dalam arus melintasi Mediterania, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk manajemen kedatangan migran dan fasilitas repatriasi yang lebih baik.

FOLLOW US