Jakarta - Sepandai-pandainya tupai melompat, pastilah jatuh juga. Demikianlah peribahasa di Indonesia. Ini menggambarkan bagaimanapun kejahatan ditutupi, maka akan terkuak juga pada waktunya. Berikut ini mengisahkan bagaimana Allah Subhanahu wa ta`ala menyingkap kasus pembunuhan yang rumit dan sudah lama disembunyikan.
Bani Israil digemparkan dengan terbunuhnya salah seorang dari mereka. Kala itu, tidak diketahui siapa yang tega melakukannya. Tidak ada jejak dari si pembunuh. Juga tidak ada orang yang menyaksikannya.
Terjadilah perdebatan dan saling tuduh-menuduh tentang itu. Lalu salah seorang dari mereka mengusulkan untuk bertanya kepada nabi Musa `alaihissalam. Nabi Musa `alaihissalam tidaklah mengetahui ilmu gaib, kecuali apa yang Allah ﷻ beritahukan kepadanya. Namun Allah Azza wa Jalla hendak menyingkap misteri pembunuhan yang selama ini disembunyikan. Kasus yang menjadi sorotan bani Israil pada waktu itu.
Maka, Allah ﷻ mewahyukan kepada nabi Musa `alaihissalam agar memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina.
Perintah ini tidak segera dilaksanakan. Mereka banyak beralasan saat diperintah oleh Allah ﷻ dan nabi-Nya. Mereka pun terus bertanya mengenai ciri dan sifat sapi betina yang dimaksud. hingga akhirnya ditentukanlah seekor sapi betina dengan ciri-ciri yang sangat khusus dan langka yang harus mereka sembelih.
Disebabkan perilaku mereka sendiri hingga menyebabkan susahnya mencari sapi tersebut. Padahal awalnya mereka hanya diperintahkan untuk menyembelih seekor sapi betina manapun.
Berdasarkan Tafsir Ath-Thabari, diketahui bahwa misi pencarian pun dilakukan. Hingga akhirnya ditemukan hanya ada satu ekor sapi di seluruh bani Israil yang memenuhi kriteria tersebut. Namun, pemilik sapi tersebut menjualnya dengan harga yang sangat mahal, yaitu seharga emas seberat sapi tersebut.
Bani Israil pun dengan susah payah mengumpulkan emas tersebut. Akhirnya sapi tersebut bisa dibeli. Kemudian mereka pun menyembelihnya.
Allah ﷻ mewahyukan kepada nabi Musa `alaihissalam, agar memukulkan salah satu bagian tubuh sapi tersebut kepada si mayat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ekornya. Tapi ada pula yang mengatakan pahanya.
Nabi Musa `alaihissalam pun kemudian memukulkan bagian tersebut kepada tubuh sang korban pembunuhan itu. Sang korban tersebut pun hidup kembali dengan izin Allah ﷻ. Dia pun memberitahukan siapa yang telah membunuhnya. Setelah itu ia pun kembali mati.
Allah ﷻ sengaja menampakan mukjizat nabi Musa `alaihissalam ini pada bani Israil, sebagaimana firman Allah dalam surah (ke-2) Al-Baqarah ayat 73,
“…Demikianlah Allah menghidupkan kembali (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.”
Semoga sekelumit kisah ini dapat menjadi faedah yang berharga. (Kontributor :Dicky Dewata)