• Oase

Kerinduan Nabi Musa AS bertemu Allah SWT

Rizki Ramadhani | Rabu, 12/04/2023 21:02 WIB
Kerinduan Nabi Musa AS bertemu Allah SWT Ilustrasi (foto:detikcom)

Jakarta - Allah Subhanahu wa ta`ala menurunkan kitabNya sebagai petunjuk dan bimbingan bagi manusia. Pedoman yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia, agama dan dunia mereka. Demikian pula bani Israil kala itu diberikan kitab melalui nabi Musa `alaihissalam.

Nabi Musa `alaihissalam bersama bani Israil melanjutkan perjalanan menuju tanah suci Baitul Maqdis, tepatnya sekarang di negara Palestina yang kita cintai. Mereka melewati suatu kaum yang sedang khusyuk beribadah kepada berhala. Bani lsrail pun meminta dibuatkan sebuah berhala untuk dijadikan tuhan.

Sudah pasti beliau `alaihissalam menolaknya. Nabi Musa `alaihissalam mengingatkan bahaya perbuatan syirik. Juga mengingatkan bahwa Allah ﷻ telah melebihkan bani Israil atas segala umat pada masa itu. Dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir, bahwa permintaan ini dari sekelompok kalangan yang jahil. Mereka seakan lupa kepada Allah ﷻ dan nabi. Padahal peristiwa di laut Merah belumlah lama berselang.

Meringkas kisah, Allah ﷻ memerintahkan nabi Musa `alaihissalam ke bukit Thursina. Beliau `alaihissalam menitipkan Bani Israil kepada saudaranya, nabi Harun `alaihissalam untuk memimpin bani Israil selama kepergiannya.

Nabi Musa `alaihissalam bergegas pergi ke bukit Thursina. Beliau `alaihissalam menetap di sana selama 40 malam untuk menerima wahyu. Disebutkan bahwasanya ketika itu, Allah ﷻ memerintahkan nabi yang memiliki julukan kalimullah ini untuk mengingatkan bani Israil akan berbagai nikmat yang telah Allah ﷻ berikan kepada mereka serta mewasiatkan kepada nabi Musa `alaihissalam 10 kalimat. Ahli kitab biasa menyebutnya 10 perintah Tuhan (the ten amandement).

Banyak ulama yang berpendapat 10 kalimat yang diwasiatkan kepada bani Israil tersebut seperti dimuat dalam surah (ke-6) Al-An’am ayat 151-153. Inti kandungan dari ketiga ayat tersebut adalah larangan mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah ﷻ. Kemudian perintah berbuat baik terhadap kedua orang tua.

Selanjutnya larangan membunuh anak karena takut kemiskinan. Juga larangan mendekati perbuatan-perbuatan yang keji. Berikutnya larangan membunuh jiwa yang diharamkan Allah ﷻ untuk membunuhnya melainkan dengan sesuatu sebab yang benar.

Demikian pula larangan mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Ada juga perintah menyempurnakan takaran dan timbangan dengan adil. Selanjutnya perintah berlaku adil. Kemudian perintah untuk memenuhi janji Allah ﷻ. Yang terakhir perintah untuk mengikuti jalan Allah ﷻ yang lurus dan tidak mengikuti jalan-jalan yang lain.

Pada waktu itu, nabi yang bergelar ulul azmi ini merasakan kerinduan untuk bertemu dengan Allah ﷻ. Allah ﷻ pun menampakkan diri-Nya kepada suatu gunung. Maka gunung tersebut langsung hancur seketika. Nabi Musa `alaihissalam pun terkejut melihatnya. Bahkan sempat pingsan.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis riwayat Muslim, “(Sesungguhnya) penghalang Allah adalah cahaya. Jika Allah menyingkap hijab tersebut, niscaya cahaya wajah Allah akan membakar semua makhluk yang dilihat Allah.”

Semoga kita bisa mendulang berbagai mutiara faedah dari kisah ini. (Kontributor :Dicky Dewata)

FOLLOW US