JAKARTA - Hubungan antara China dan Singapura telah menetapkan tolok ukur bagi negara-negara di kawasan itu. Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong selama pembicaraan di Beijing pada hari Jumat.

China bersedia bekerja sama dengan Singapura dalam membangun lebih lanjut "saluran" baru melalui darat dan laut, kata Xi kepada Lee, menurut CCTV penyiar negara China.

Selama pertemuan, Xi mengatakan hegemoni dan intimidasi harus ditentang dan bahwa tidak ada negara lain yang boleh mencabut hak orang Asia untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, tanpa menyebut nama negara ketiga mana pun.

Kata-kata hangat untuk Lee, yang terakhir kali bertemu langsung dengan Xi di ibu kota Thailand, Bangkok pada November, datang di tengah ketegangan yang meningkat antara China dan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, terkait masalah mulai dari perang Ukraina hingga hak asasi manusia.

"Negara-negara lain harus dapat menerima bahwa China saat ini tidak seperti China dulu," kata Lee kepada CCTV dalam sebuah wawancara menjelang kunjungannya.

"Jauh lebih makmur, kontribusinya terhadap ekonomi dunia jauh lebih banyak, dan suaranya dalam urusan internasional jauh lebih banyak."

China adalah mitra dagang terbesar Singapura, sedangkan negara pulau itu adalah investor asing terbesar China.

Kunjungan Lee ke Beijing merupakan perjalanan pertamanya ke China sejak 2019, sebelum pandemi global COVID merebak.