• News

Soal Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jokowi: Jangan Campuri Olahraga dengan Politi

Ariyan Rastya | Selasa, 28/03/2023 20:56 WIB
Soal Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jokowi: Jangan Campuri Olahraga dengan Politi Presiden Joko Widodo (Jokowi)

JAKARTA – Presiden Joko Widodo buka suara terkait batalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20 lantaran tak menerima keikutsertaan Timnas Israel di pesta olahraga dunia itu.

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia tetap pada komitmennya yakni mendukung penuh kemerdekaan Palestina, tanpa harus mencapuri polemik antara Palestina dan Israel ke olahraga.

"Pertama ini prinsip. Prinsip negara kita Indonesia, yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution, negara Israel dan negara Palestina, merdeka," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Selasa (28/3).

Jokowi pun berpendapat bahwa piala dunia merupakan murni urusan olahraga, bukan masalah diplomatik antara Palestina dan Israel. Jadi seharusnya, pemerintah tidak bisa mencampurkan antara politik dengan olahraga.

Jokowi juga menyampaikan pandangan yang sama dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, bahwa FIFA punya aturan sendiri terkait keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20.

"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya," tambah Jokowi.

Lanjutnya, Indonesia telah melalui proses yang panjang untuk mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah piala dunia.

"Saat itu semua pihak berjuang keras bersama-sama agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan akhirnya bulan Oktober 2019, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA," papar Jokowi.

Jokowi kemudian mengatakan saat ini FIFA juga sudah mengetahui penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20.

"Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," pungkasnya.

FOLLOW US