• News

Thailand Bersiap Bubarkan Parlemen Menjelang Pemilu

Yati Maulana | Sabtu, 18/03/2023 11:01 WIB
Thailand Bersiap Bubarkan Parlemen Menjelang Pemilu Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha berkampanye sebagai calon Perdana Menteri menjelang pemilihan umum di Bangkok, Thailand, 9 Januari 2023. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah menyiapkan keputusan yang berusaha untuk membubarkan parlemen menjelang pemilihan. Ini adalah sebuah langkah yang diharapkan saat pemerintahannya memasuki minggu terakhir dari masa jabatan empat tahunnya.

Dekrit tersebut akan membutuhkan persetujuan dari raja Thailand dan akan berlaku setelah diterbitkan di Royal Gazette. Pemilihan harus dilakukan 45-60 hari setelah pembubaran.

"Saya sudah siapkan (keputusannya), kita harus menunggu. Kita harus menunggu pengumuman di Royal Gazette," kata Prayuth kepada wartawan di kota utara Chiang Mai.

Ditanya kapan ini akan terjadi, dia berkata: "Kita harus menunggu."

Pemilihan kembali akan mengadu keluarga miliarder Shinawatra melawan partai-partai yang didukung oleh militer royalis dan konservatif uang lama, dalam perebutan kekuasaan yang pahit selama 18 tahun di ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara.

Prayuth, pensiunan jenderal yang menjabat sejak memimpin kudeta terhadap pemerintahan Yingluck Shinawatra pada 2014, akan mencalonkan diri di bawah partai Persatuan Bangsa Thailand yang baru.

Dia akan melawan Paetongtarn Shinawatra, putri mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra dan keponakan Yingluck. Paetongtarn, 36, telah memimpin Prayuth dalam jajak pendapat selama berbulan-bulan sebagai pilihan utama perdana menteri Thailand berikutnya.

Berbicara pada hari Jumat di sebuah acara untuk memperkenalkan kandidat Pheu Thai, dia mengatakan dia yakin akan memenangkan pemilihan dengan telak, dengan tujuan untuk mencegah manuver politik apapun terhadap partainya.

Pheu Thai dan inkarnasi sebelumnya telah memenangkan setiap pemilihan dalam dua dekade terakhir, tetapi tiga pemerintahan mereka dipersingkat oleh keputusan pengadilan atau pengambilalihan militer.

"Saya memiliki harapan kuat bahwa kita pasti dapat membentuk pemerintahan, itu sebabnya kita pergi sendiri untuk mengkampanyekan tanah longsor," kata Paetongtarn.

Ditanya tentang kemungkinan lawan-lawannya mencoba menghalangi partainya untuk berkuasa, dia berkata "tentu saja, tentu saja".

FOLLOW US